Connect with us

Ketik yang Anda cari

Peristiwa

NU harus Menjadi ‘Rumah Besar’ bagi Warganya

Kota Bima, Bimakini.com.- Kepengurusan Pengurus Wilayah (PW) Nahadlatul Ulama Provinsi NTB segera berakhir. Konferensi Wilayah (Konferwil) untuk memilih Rais Syuriah dan Ketua Tanfizd PW NU NTB akan dilaksanakan  bulan depan di Ponpes Daarun Najah, Desa Duman, Kecamatan Lingsar,Lombok Barat.

Beberapa nama calon Ketua Tanfizd yang muncul di antaranya Ketua Tanfizd sekarang Ir. H. Mahfuzd, MM, Drs. H. Sulaiman Hamid, MHI(Sekretaris PW NU sekarang). Dari kalangan pesantren ada Drs. TGH. Taqiuddin Mansyur, M.PdI(Pimpinan Ponpes Al-Mansyuriah, Bonder, Lombok Tengah), TGH.Anwar MZ (Pimpinan Ponpes Daarun Najah, Duman, Lombok Barat).

    Dari kalangan akademisi dan birokrasi muncul juga nama Dr. H. Mutawalli, M.Ag (Dekan Fakultas Syari’ah IAIN Mataram)dan Drs. H. Badrun, M.Pd (Kakandepag Kota Mataram). Banyaknya calon kandidat  itu menunjukkan kaderisasi diinternal NU NTB berjalan lancar.

    Ketua Tanfizd NU Kota Mataram, Fairuzzabadi, SH,mengatakan banyak kader potensial pada NU NTB. Hal ini bisa jadi dibentuk beragamnya latarbelakang dan profesi warga NU NTB. Ada yang memilih menjadi buruh, petani, pedagang, TKI, guru, dosen, aktivis LSM, pengacara, tuan guru, Ustadzd,dan politisi. Hal ini juga menunjukkan bahwa ajaran NU bisa diterima oleh semua kalangan.   

Katanya, agar bisa memerjuangkan aspirasi dan kepentingan warga NU yang beragam itu, ke depan organisasi NU harus dijadikan sebagai ‘rumah besar’ bagi  warganya. Jika menjadikan NU sebagai ‘rumah besar’, kepentingan warga NU bisa diperjuangkan secara bersama oleh pengurus NU. Termasuk tidak mudah dipecah-belah oleh batas wilayah teritorial, etnis, dan partai politik.

“Supaya NU bisa menjadi ‘rumah besar’bagi warganya dibutuhkan seorang ketua tanfizd yang bukan hanya menguasai ilmu agama mendalam,tapi juga cakap menggerakkan struktur organisasi untuk membela warga NU,”  ujar Fairuzzabadi dalam pernyataan pers, Minggu sore.

   Selama ini, katanya,pengurus wilayah NU belum maksimal memanfaatkan potensi warganya. Padahal,latarbelakang dan profesi warga NU yang beragam itu adalah aset sangat berharga untuk dikelola. Pengurus NU seringkali hanya memerjuangkan madrasah dan pesantren-nya sendiri,sehingga kebutuhan warga NU yang lain dilupakan. 

    Menurutnya, kemampuan figur Ketua Tanfizd mengelola sumberdaya dan menggerakkan kadernya untuk kepentingan NU.mutlak diperlukan. Termasuk bisa mengedukasi dan mengadvokasi jamaah yang tersebar dari kota sampai elosok desa di NTB.

 Selaku Ormas keagamaan yang memiliki banyak pengikut di NTB, diingatkannya, problemadan tantangan NU ke depan tidak kecil. Apalagi,belakangan ini banyak kelompok baru yang suka memojokkan warga NU sebagai pelaku bid’ah. Selain berbeda ideologi keagamaan, kelompok-kelompok itu tidak ingin NU tetap besar di negara ini. 

Selain itu, jelasnya,ke depanfigur Ketua tanfizd mesti bisa menyinergikan berbagai programnya dengan program badan otonom (Banom) yang berada di dalam struktur NTB. Banyak kalangan melihat,selama ini program Banom seringkali tidak nyambung dengan program Pengurus Wilayah (PW). “Bahasa lainnya, Banom berjalan sendiri-sendiri tanpa ada komunikasi,” ujarnya.

    Diakuinya, memang banyak ‘pekerjaan rumah’ bagi Ketua Tanfizd NU kedepan. Selain terus meningkatkan pendidikan warga NU, pekerjaan mendesak lain yang harus dilakukan adalah meningkatkan ekonomi jamaah nahdiyin. Bidang inilah yang belum serius dijamah oleh pengurus NU sehingga menyebabkan sebagian warga NU masih hidup dalam kondisi miskin. (BE.19)

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait

Hukum & Kriminal

Bima, Bimakini.- Tiga warga Desa Sanolo, Kecamatan Bolo, sekaligus simpatisan atau pendukung Cakades nomor urut 4, Usman yang biasa disapa Dae Papua melaporkan kasus...

Pendidikan

Bima, Bimakini.com.- Program pemberian tunjangan profesi menjadi sorotan 3,7 juta guru di Indonesia. Hal itu setelah munculnya kabar akan dihapuskan oleh Mendikbud Muhajir Effendy....

Pemerintahan

Bima, Bimakini.com.-Sekitar 58 desa di Kabupaten Bima akan menggelar pemilihan kepala desa (kades) secara serentak. Momen Pilkades harus dipandang sama dengan Pemilihan Kepala Daerah...

Pemerintahan

Dompu, Bimakini.com.- Pemuda diharapkan meningkatkan wawasan kebangsaan, juga sebagai elemen menjaga harmoni kehidupan bangsa. Saat ini, banyak yang bisa memengaruhi cara berfikir dan bertindak...

Pemerintahan

Bima, Bimakini.com.- Kabupaten Bima setidaknya mengalami lima masalah besar. Yakni, konflik yang karut-marut, kemiskinan yang banyak menyebabkan anak putus sekolah, terkikisnya nilai-nilai keagamaan terutama...