Bima, Bimakini.com.- Pelebaran jalan negara Wawo-Sape, khususnya sekitar Dusun Lesu Desa Raba Kecamatan Wawo sejak sebulan terakhir menyebabkan kemacetan. Beberapa alat berat meluluhlantakkan batu cadas dan tebing curam di sekitar lokasi itu. Akibatnya, ratusan kendaraan yang berlalu-lalang harus bersabar menunggu sistem buka-tutup jalan itu.
Pengendara sepeda motor dari Kecamatan Sape, Syafruddin, mengaku sekitar satu jam lebih menunggu pembukaana jalan sekitar areal Kalate Niu. Apalagi, jalan itu sempit dan hanya satu jalur, sehingga ratusan kendaraan dari Kota Bima ke Sape maupun dari Sape-Kota Bima praktis mesti lama menunggu.
“Mau apa lagi kita harus bersabar karena hanya ini jalan satu-satunya, tidak ada jalan alternatif,” ujarnya di lokasi Jumat (15/6).
Katanya, jika mencari jalan alternatif, lebih jauh lagi yakni harus melewati Lambu-Langgudu-Belo dan seterusnya. Memang, pasti ada kekurangsabaran menghadapi situasi seperti itu, tetapi semua itu dilakukan untuk kebaikan bagi pengendara.
“Malah, ada yang nekat masuk sebelum diatur oleh petugas justru dapat menyebabkan kemacetan panjang lagi, karena saling tidak menahan diri. Akibatnya berjam-jam baru bisa ditertibkan kembali,” kata guru SDN Inpres Lesu ini.
Tidak hanya itu. Kata dia, penjagaan ketat itu bukan menghambat laju perjalanan pengendara, tetapi menghindari gelindingan batu yang dipecahkan atau dikeluarkan alat berat. Badan jalan dipadati material batu dan tanah urukan yang ditarik alat berat. Untuk bisa jalan harus dibersihkan dahulu.
“Hal yang jadi masalah ketika alat berat belum keluar, pengendara sudah masuk areal terlarang menyebabkan tertahan lagi. Bagaimana tidak alat berat harus keluar dahulu dan membersihkan badan jalan baru bisa dilewati,” katanya.
Hal senada dikemukakan M. Yusuf dan Jawariah. Pengendara memang mengharapkan buka tutup jalan itu jangan terlalu lama agar tidak jenuh. Namun, karena sejak awal dilakukan seperti itu, praktis pengendara harus bersabar.
Dia menyayangkan kalau ada kendaraan yang nekat masuk lebih awal menyebabkan kendaraan lain macet lagi. “Kita memang perlu ada kesadaran bersama mengenai kesabaran dan ketertiban dalam kondisi seperti itu,” kata M. Yusuf diiyakan rekan-rekannya. (BE.13)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.