Connect with us

Ketik yang Anda cari

Dari Redaksi

Pembodohan Akal Sehat?

ADA kabar mengejutkan dari ranah legislatif Kota Bima.  Sejumlah wakil rakyat yang sudah dibiayai dari uang rakyat untuk studi banding ke Batam, diidentifikasi tidak sampai di lokasi. Entah kemana. Padahal,  mereka sudah mengambil uang perjalanan dinas senilai belasan juta per orang. Wakil Ketua DPRD Kota Bima,  Ahmad Miftah, memastikan hanya tiga orang yang ijin tidak berangkat dengan alasan sakit, sisanya  tidak terlihat batang hidungnya di Batam.  Tengara buruk ini jelas menampar wajah legislatif, karena publik seakan  menemukan momentum mengeritisinya.

Pernyataan sejumlah anggota legislatif bahwa  mereka berada di Batam, tetapi tidak saling mengetahui posisi masing-masing, mesti dicermati  publik. Mungkinkah antarmereka tidak saling koordinasi atau sekadar “say hello”? Aspek ini merupakan bagian dari rasa ingin tahu publik.  Ya, semuanya masih memerlukan klarifikasi lebih lanjut dengan mengedepankan transparansi dan kejujuran.

Kita tidak ingin ada pembodohan akal sehat publik soal studi banding ini. Mesti ada pemaparan menyeluruh  untuk memastikan bahwa sebagian “yang terhormat para wakil rakyat itu” tidak sedang bersandiwara. Masalahnya, sudah lama terjadi reduksi kepercayaan secara serius terhadap wakil rakyat secara nasional menyusul pelanggaran etika, pelanggaran moral, dan intrik-intrik  mereka. Apakah wakil rakyat Kota Bima juga membuat kubangan potensi ketidakpercayaan konstituennya? Masih harus dibuktikan apakah informasi itu masih sumir ataukah memang ada semacam trik ala pesulap.     

Tidak berlebihan memang jika ada yang menyuarakan agar anggota legislatif yang tidak ke Batam segera mengembalikan uang rakyat yang telah diterimanya. Sudah menerima uang, tetapi tidak bekerja sangat menyakiti perasaan publik. Uang belasan juta adalah nominal  besar untuk ukuran Mbojo jika hanya bermodalkan tandatangan kuitansi perjalanan dinas tanpa ke Batam. Wakil rakyat kita mesti jantan mengakui dimana posisi mereka saat agenda studi banding berlangsung. 

Masyarakat mesti kritis soal ini dengan memertanyakannya. Mesti cerdas mengidentifikasi mana politisi  yang setia mengemban amanah. (*)

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait

Pemerintahan

Bima, Bimakini.com.- Pembangunan ternyata tidak selalu seiring dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Idealnya, perencanaan pembangunan yang ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja...

Politik

Kota Bima, Bimakini.com.- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bima, mengajak seluruh elemen untuk bersama mewujudkan Pemilu Legislatif 9 April 2014 berlangsung jujur dan adil...

Politik

Kota Bima, Bimakini.com.-  Akademisi Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (STISIP) Mbojo Bima, Muhammad Irfan, M.Si, mengisyaratkan kepada seluruh bakal calon (Balon) Wali Kota...

Peristiwa

  Kota Bima, Bimakini.com.-Kondisi 253 jamaah haji Kota Bima hingga kini sehat, belum ada kabar yang tidak menggembirakan. Hal itu diakui Kepala Kantor Kementerian...

Peristiwa

  Bima, Bimakini.com.-    Pemerintah melalui Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika (Dishubkominfo) Kabupaten Bima terus berupaya menambah luas jaringan dan mendorong pemanfaatan internet secara sehat...