Connect with us

Ketik yang Anda cari

Politik

Pendidikan Politik Jelang Pemilukada 2013 Dinilai Penting

Foto: IST.

Kota Bima, Bimakini.Com.- Pendidikan politik jelang Pemilihan Umum (Pemilu) atau Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) kerap terabaikan. Selalu ada jargon yang didengungkan, bagaimana pemilih cerdas dalam menentukan pilihan. Namun kenyataannya pemilih belumlah cerdas dalam menentukan figur pemimpinnya. Apalagi tidak lama lagi masyarakat Kota Bima dihadapkan pada dua Pemilukada, Wali Kota dan Gubernur NTB. Hal itu mengemuka dalam diskusi mingguan GP Ansor Kota Bima, Jumat (8/6) sore.

Pejabat Sementara (Pjs) Ketua GP Ansor Kota Bima, Syahrul Jaya, MPd, menilai pendidikan politik sangatlah penting. Setiap Pemilu pun, anggaran untuk memberi pendidikan politik cukup besar. “Namun hasilnya tidak terlihat, masyarakat tetap belum cerdas dalam menentukan pilihannya,” urainya saat diskusi dengan tema “Pendidikan Politik Rakyat Jelang Pemilukada 2013” di sekretriat GP Ansor Kota Bima.

Pihak yang paling bertanggungjawab dalam pendidikan politik masyarakat adalah Komisi Pemilihan Umum (KPU), Pemerintah, Partai Politik, dan  organisasi atau insrtitusi yang berperan untuk itu. “Di pemerintahan itu ada yang bertanggungjawab, seperti asisten satu dan Bakesbanglinmaspol. Jangan sampai mereka bergerak hanya untuk mesin politik kepentingan kelompok tertentu” ujarnya.

KPU dinilainya, terlalu fokus pada sisi administrasi proses Pemilukada. Untuk masyarakat, hanya diajarkan tentang cara mencoblos dan mencontreng. “Namun esensi pendidikan politik bukanlah mengajarkan cara mencontreng atau mencoblos. Tapi bagaimana memiliki pengetahuan tentang figur yang akan dipilih,” ujarnya.

Pengetahuan tersebut, kata Syahrul, dapat berupa pemahaman tentang visi, misi dan program para calon. Apakah yang mereka janjikan, benar-benar realistis atau hanya bualan politik.

Syahrul mengaku pengamatannya selama ini ketika jelang Pemilukada, kerap terjadi debat kusir antar masyarakat, mengenai masing-masing figur. Itu terjadi, karena minimnya pemahaman mereka dan tidak adanya sumber informasi independent.

Sekretaris GP Ansor Kota Bima, Ardiansyah, mengatakan organisasi kepemudaan seperti Ansor harus ikut berperan dalam memberi pencerahan politik. Karena jika berharap pada institusi yang diberi kewenangan, maka pemilih tidak akan cerdas-certas. “Ansor siap berperan dalam pendidikan politik bagi masyarakat. Agar mereka tidak terus membeli kucing dalam karung,” ungkapnya.

Kedepannya, Ansor Kota Bima akan terus intens mengadakan diskusi terkait pendidikan politik. Namun juga akan turun ke masyarakat memberi pencerahan serta juga mengevaluasi kerja KPU.

Syahid, pengurus lainnya, menilai bahwa pendidikan politik perlu difokuskan pada dua subyek. Pertama adalah masyarakat umum dan kedua pemilih pemula yang umumnya pelajar. “Guru juga harus memberikan pencerahan tentang pendidikan politik, agar siswanya yang memasuki usia pemilih dapat  menjadi pemilih cerdas” ujarnya.

Masyarakat Kota Bima  pada 2013, kata Syahid, dihadapkan pada dua Pemilukada, yakni Wali Kota Bima dan Gubernur NTB. Masyarakat harus dapat memahami realitas yang ada dan mengukurnya dengan visi, misi serta program para calon. “Itu menjadi salah satu cara, agar masyarakat menjadi pemilih cerdas,” pungkasnya. (BE.16)

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait

Pendidikan

  Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Nusa Tenggara Barat melalui Kantor Cabang Dinas Dikbud Kabupaten dan Kota Bima, menyelenggarakan lomba “Gerak Jalan Merdeka” beregu,...

Pendidikan

Kota Bima, Bimakini,- SMA Negeri 3 Kota Bima, Sabtu (20/5/2023) menggelar kegiatan Panen Karya Projek Penguatan profil Pelajar Pancasila (P5). Kegiatan bertajuk “ Seribu...

Opini

Oleh : Nurul Diana Artikel ini bertujuan untuk menganalisis unsur-unsur pendidikan yang sudah diterapkan dan penentuan dasar kebijakan pendidikan yang diterapkan pada era globalisasi....

Pendidikan

Kota Bima, Bimakini.- Sebanyak 88 orang kafilah ikut rombongan Festival Anak Saleh Indonesia (Fasi) X Kota Bima yang akan berlomba di tingkat Provinsi NTB ...

Pendidikan

Bima, Bimakini.- Siswa Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 6 Bima kembali mengukir prestasi pada berbagai  lomba yang diadakan Badan Koordinasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI)...