Kota Bima, Bimakini.com.- Pengakuan Kepala Kementerian Agama (Kemnag) Kota Bima bahwa yang berperan orang internal lembaga itu berperan dalam kasus manipulasi data pegawai honor kategori satu (K1), diapresiasi oleh Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Bima. Namun, Kemnag juga diminta tidak memelihara kebobrokan dengan melindungi oknum pejabat yang bersalah.Demikian disampaikan Ketua Umum PMII Cabang Bima, Rafi’in, kepada wartawan, Jumat (8/6).
Menurutnya, pengakuan Kepala Kemnag bahwa ada oknum internal yang menjadi biang munculnya kejanggalan kasus itu, merupakan pernyataan berani. Tidak semua pemimpin berani tampil mengakui kesalahan dan membuka aib lembaga yang dipimpinnya sendiri.
Namun, hara Rafi’in, keberanian itu jangan hanya berhenti di situ saja, karena persoalan tidak berakhir dengan hanya mengakui saja. Lebih dari itu, menindak tegas oknum yang bersalah. Hal itu agar tidak memberikan celah bagi yang lain, sehingga tidak menjadikan tolok-ukur berikutnya ketika muncul persoalan yang menyeret oknum setempat juga.
“Jika benar-benar berani, maka silakan ambil sikap tegas bagi siapapun yang melangggar. Jangan pelihara kebobrokan yang semakin merusak citra lembaga,” ujarnya di Sekretariat PMII Bima, Kelurahan Sadia.
Dia mengharapkan, kasus serupa tidak terulang lagi, terutama di lingkungan keagamaan. Sebab, akan menjadi preseden buruk dan menurunnya citra lembaga tersebut di tengah masyarakat. Selain itu, tingkat kepercayaan masyarakat juga dipastikan akan rendah.
Untuk itu, disarankannya, Kemnag segera membenahi segala kekurangan dan tidak memancing munculnya opini publik yang berkembang liar dengan pernyataan kontroversial. Pada aspek verifikasi data yang diperbaiki, juga diminta terbuka kepada publik sehingga semua berlangsung normatif. (BE.20)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.