Bima, Bimakini.com.– Sekretariat Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Taman Siswa Bima, Rabu (13/6), dipalang oleh sejumlah mahasiswa jurusan Penjaskes. Pemicunya karena protes pembagian beasiswa prestasi yang dinilai tidak merata. Mereka menuding ada konspirasi pihak kampus dengan pengurus BEM soal nama penerima.
Sebelum aksi,sejumlah mahasiswa jurusan Penjaskes berorasi di depan ruang kerja Ketua STKIP Taman Siswa. Mereka memertanyakan prosedur penentuan nama calon penerima beasiswa itu. “Kuat dugaan kami telah terjadi nepotisme dalam penentuan nama mahasiswa calon penerima beasiswa tersebut,” ujar Johan, wakil massa.
Aksi belasan mahasiswa itu memancing reaksi Ketua STKIP Taman Siswa Bima,Drs. H. Sudirman, M.Si. Sudirman mendatangi mahasiswa dan nyaris terjadi baku pukul. Aksi saling merampas megaphone pun tidak terelakkan. Sudirman meminta mahasiswa segera menghentikan aksi tersebut.
Sudirman pun kembali mendatangi mahasiswa dan menjelaskan rencana pencairan beasiswa tersebut. Namun, aksi mahasiswa kian menjadi. Mahasiswa yang berniat masuk ke ruangan kerja Ketua STKIP terlibat baku pukul dengan beberapa Satpam.
Saat itu, Sudirman dan Ketua BEM mendatangi demonstran. Saat itu dijelaskan penentuan nama calon penerima beasiswa tersebut sudah dibahas dan sudah diinformasikan ke seluruh jurusan. Ketua BEM STKIP Taman Siswa tersebut mengaku kecewa dengan aksi itu.
Sudirman menjelaskan jumlah mahasiswa yang akan menerima beasiswa itu sebanyak 39 orang. Namun, karena pertimbangan dan kebijakan pihak kampus, akhirnya jumlah penerima beasiswa ditambah menjadi lebih dari 100 orang. Sudirman membantah tudingan berkonspirasi dengan BEM soal penentuan nama calon penerima beasiswa.
“Terkait penentuan nama-nama calon penerima beasiswa ini kami sudah melakukan koordinasi dengan BEM dan juga Ketua tingkat masing-masing jurusan. Tidak ada yang namanya kosnpirasi ataupun nepotisme itu,” tegasnya.
Katanya, mahasiswa penerima dana Bantuan Belajar Mahasiswa (BBM) dari Dikti itu adalah mereka yang ber-Indeks Prestasi (IP) sesuai persyaratan. Beasiswa diterima oleh mahasiswa mulai semester dua.
Berkaitan penyegelan Sekretariat BEM, dia meminta Satpam segera membukanya, sehingga aktifitas tidak terganggu. “Jalur koordinasi antara pihak lembaga dengan BEM tidak bisa terputus. Saya tidak mau dengar adanya Sekretariat BEM yang disegel,” ujarnya.
Hingga aksi tersebut berakhir, mahsiswa jurusan Penjaskes belum bisamenerima penjelasan itu. Mereka mengancam akan kembali beraksi hingga persoalan itu menurut mereka bisadituntaskan. (BE.20)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.
