Bima, Bimakini.com.-Puluhan siswa dari Kecamatan Sape mendaftar di SMAN 1 dan SMAN 2 Wawo. Mereka datang dari Desa Sari, Pasir Putih, dan Boke atau wilayah bagian Barat Sape. Nah, mengapa mereka memilih sekolah di Wawo? Ternyata alasannya sederhana. Kelancaran transportasi dan keamanan belajar lebih terjamin di Wawo dibandingkan jika bersekolah di Sape.
Orangtua siswa dari Desa Sari, M. Tahir, mengaku untuk sementara baru 30 siswa tamatan SMP yang diantar ke SMAN 1 Wawo, namun belum mengetahui yang mendaftar di SMAN 2 Wawo. Tahun lalu lebih banyak lagi, sekitar 40-an siswa. “Sebagai orangtua siswa kita membutuhkan keamanan belajar dan transportasi lancar. Kalau ke Sape terkadang anak-anak harus jalan kaki karena tidak ada kendaraan umum yang lewat pagi hari,” ujarnya di SMAN 1 Wawo, Rabu (6/6).
Tidak hanya itu, katanya, keamanan belajar siswa itu penting agar orangtua di rumah tidak was-was terhadap anak yang dititipkan di sekolah. Apalagi, lingkungan di Wawo masih steril dari kebiasaan jelek, seperti merokok, meminum (Miras)(Miras), dan kenakalan remaja lainnya. “Kalaupun ada yang nakal itu biasa saja bagi anak remaja, tetapi tidak menjurus terlalu jauh merusak pendidikan mereka,” katanya.
Kepala SMAN 1 Wawo, Muhtar, S.Pd, mengaku, setiap tahun tetap menerima puluhan siswa dari Kecamatan Sape, terutama beberapa desa yang berdekatan dengan Kecamatan Wawo. Mereka datang dengan keinginan sendiri dan selama ini siswa tidak ada yang berulah. Bahkan, mereka rajin belajar. “Karena pendaftaran baru dibuka kita belum tahu berapa jumlah siswa dari Kecamatan Sape itu,” katanya.
Tahun lalu, kata Mukhtar, sebanyak 40 lebih siswa, sehingga nyaris dua kelas. Tetapi, karena satu kelas ditempati sekitar 42 siswa, tentu hanya satu kelas lebih sedikit. Tahun ini penerimaan siswa sekitar enam hingga tujuh kelas atau sekitar 270 siswa. Pendaftaran siswa belangsung 4-9 Juni.
Dikatakannya, calon siswa baru dites mengenai kemampuan membaca Al-Quran sebagai bahan bagi guru agama untuk menindaklajuti menjadi siswa SMAN 1 Wawo. Selain itu, mereka juga dites membaca dan berhitung.
Sebagai tambahan, katanya, tahun ini SMAN 1 Wawo meloloskan 14 siswa masuk Perguruan Tinggi Negeri melalui jalur khusus tanpa tes. Mereka tersebar di Unhas Makassar, UNM, UIN Makassar, sebagian UNY, Universitas Brawijaya Malang, Universitas Udayana, dan Universitas Mataram (Unram).
Dari sekian yang lolos, katanya, ada enam siswa SMAN 1 Wawo mendapatkan beasiswa senilai Rp12 juta/tahun dan bebas SPP selama delapan semester. “Jadi selama kuliah beban untuk bayar SPP semua ditanggung oleh PT yang bersangkutan. Kita bahagia bisa meloloskan enam siswa itu,” katanya. (BE.13)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.