Dompu, Bimakini.com.- Belasan warga yang mengaku uangnya dipinjam oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Dompu melalui mantan Bendahara Setda, Muhammad, mengamuk. Senin (4/6), mereka kembali mendatang kantor Pemkab Dompu. Kehadiran mereka kali lebih awal atau bersamaan saat para pegawai mulai masuk kantor pukul 07.00 WITA.
Di areal itu, mereka menguasai lapangan Beringin kompleks kantor Pemkab Dompu. Akibatnya, apel pegawai yang biasanya dihelat setiap Senin gagal dilaksanakan. Para pegawai tampaknya tidak mau berurusan dengan kelompok yang sejak dulu menguber Bendahara itu.
Tidak hanya itu. Mereka juga mengumbar ancaman. Kasus itu bakal dilaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Memasuki siang hari, seiring terik menyengat, emosi mereka pun meledak. Apalagi, aspirasi yang disampaikan tidak direspons oleh para pejabat setempat. Satu di antara mereka melempar kaca salahsatu ruangan Setda Dompu hingga pecah berhamburan.
Seorang pegawai di Setda Dompu mengatakan para pegawai yang ingin apel pagi di lapangan Beringin terpaksa mengurungkan niatnya, karena di lokasi itu lebih dahulu diduduki oleh para rentenir. “Kami terpaksa apel pagi di lokasi lain,” ujar seorang pegawai di Setda Dompu.
Anggota Satuan POL PP yang juga biasa bertugas di kantor Setda, tidak dapat berbuat banyak melihat tingkah belasan rentenir itu. Bahkan, hanya menonton ulah mereka yang didominasi kaum Hawa itu.
Selain menduduki tempat apel pagi, mereka menyorot Pemkab Dompu yang tidak bisa menyelesaikan utangnya. Sriguna, satu di antara pemilik uang itu berteriak dan mengancam akan melaporkan masalah utang itu ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). “Kita juga akan laporkan masalah ini ke KPK,” teriaknya.
Aksi para pemilik uang ini mengundang perhatian para pegawai Setda Dompu. Bahkan, para pegawai mengaku kata-kata “pedas” yang dikoar-koarkan oleh peserta aksi sudah akrab didengar.
Nah, setelah mengekspresikan aspirasinya, tidak ada pejabat setempat yang menanggapinya. Emosi pun membuncah hebat. Seorang pemilik uang melempar kaca ruangan Setda hingga pecah.
Pelaksana Tugas Sekda Dompu, H. Agus Bukhari, SH, M.Si, yang kebetulan ada di ruangan kerjanya terlihat kaget mendengar bunyi pecahan kaca itu. Agus sempat keluar.
Hingga pukul 14.30 WITA, belasan pemilik uang itu terlihat masih duduk di aula Setda Dompu sambil menikmati makanan. Mereka bertekad akan tidur di tempat itu untuk menunggu kepastian kapan Pemkab Dompu menyelesaikan pembayaran uang.
“Kami tidak akan pulang sebelum ada kepastian dari pemerintah,” teriak Sriguna yang mengaku uang ratusan juta miliknya dipinjam oleh Bendahara.
Untuk menjaga hal-hal yang tidak diinginkan, Polres Dompu mengerahkan puluhan anggotanya di kantor Setda Dompu. (BE.15)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.
