Kota Bima, Bimakini.com.- Sebagai organisasi kader dan insan akademis, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) harus mampu menjawab berbagai keresahan dan kebutuhan masyarakat. Mengatasi segala persoalan itu, tidak bisa hanya mengandalkan Perguruan Tinggi (PT) tempat mahasiswa menuntut ilmu. Demikian dikatakan Muhammad Tahir, M.Pd, anggota Korps Alumni HMI (KAHMI) Cabang Bima, saat pembukaan Latihan Kader II di hotel La Ila, Minggu (3/6) malam lalu.
Akademisi STKIP Bima ini mengingatkan, HMI harus mampu menjadi laboratotium daya nalar kritis mahasiswa dalam menghasilkan kader tangguh dan siap mengisi kiprahnya pada segala bidang. Untuk itu, latihan kader bukan semata sebagai simbolisasi dan formalitas gagah-gagahan saja. “Jangan hanya bisa menjadi kader formalin yang hanya mengawetkan kebodohan dan keterbelakangan, layaknya orang mati yang dipakai formalin sehingga bisa disimpan berbulan-bulan,” ingatnya.
Diakuinya, beberapa bulan terakhir HMI dilanda berbagai persoalan yang mungkin saja disengaja oleh orang di internal dan eksternal organisasi, yang tidak ingin melihat HMI besar dan tumbuh berkembang. Untuk itu, diharapkannya, melalui LK II bisa mulai membenahi segala kekurangan yang masih ada.
Ketua HMI Cabang Bima, Mansyur, mengatakan, kegiatan yang bertema penguatan epistemologi dalam perspektif nilai dasar perjuangan (NDP) HMI, upaya mewujudkan masifikasi intelektual kader itu, akan dilaksanakan Minggu (3/6) hingga Rabu (13/6) mendatang. Pesertanya diundang dari HMI Cabang se-Indonesia. “Tema ini kami usung berdasarkan realitas yang terjadi di dalam organisasi. Tujuannya, menumbuhkan tanggungjawab sebagai generasi muda di tengah kemasyarakatan,” jelasnya. (BE.20)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.
