Kota Bima, Bimakini.com.-Sejak awal Ramadan 1433 Hijriyah, letusan petasan marak terdengar pada sejumlah lokasi. Bagaimana reaksi Kapolres Bima Kota, AKBP Kumbul KS, S.IK, SH? Dia meminta partisipasi orangtua agar mengawasi anak agar tidak bermain petasan.
Harapan itu, menyusul maraknya letusanpetasan pada berbagai tempat, terutama waktu Subuh dan malam pasca-Magrib.
“Untuk mencegah petasan ini, sederhana aja. Tinggal orangtua mengawasi anaknya saja,” ujar Kumbul di kantor Pemerintah Kota (Pemkot) Bima, kemarin.
Diakuinya, Selasa (24/7) malam lalu, mengamankan anak yang sedang main petasan di sekitar masjid. Anak tersebut kedapatan membawa petasan dan korek api yang disimpan/diikat pada bagian kaki. Padahal, dari rumah bersama orangtua ke masjid. Namun, orangtua tidak mengetahui anaknyamembawa petasan. “Ini kan lepas dari kontrol orangtua. Mestinya harus diawasi dan diperiksa orangtua,” katanya.
Kumbul prihatin ketika mengamankan anak bermain petasan. Usia kecil, masih berpakaian shalat dan Islam pula. “Yang main petasan juga anak-anak Muslim, jadi orangtua juga harus berperan agar ibadah puasa terlepas dari gangguan bunyi petasan,” terangnya.
Anak yang bermain petasan yang diamankan, lanjut Kumbul, dibina dan dipanggil orangtuanya agar ke depan menasehati dan selalu mengawasi anak. Diisyaratkannya, Polres Bima Kota terus menggelar razia petasan atau mercon demi kenyamanan dan ketenangan warga melaksanakan ibadah puasa.
Sebelumnya, aparat Polsek Rasanae Barat menyita sejumlah petasan pada sejumlah kios dan toko, Selasa (24/7) lalu. (BE.19)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.
