Bima, Bimakini.com.-
Perkelahian antara anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bima, Nurdin Amin dan Muhammad Aminurlah, yang berujung saling lapor ke Kepolisian disesalkan pengurus Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Bima. Keduanya disarankan meminta maaf secara terbuka kepada publik, bukan justru menambah tajam persoalan.
Demikian disampaikan Ketua HMI Bima, Mansyur, Jumat (27/7), menanggapi kasus yang menghentak publik Senin lalu lalu itu.
Dia menilai perilaku mereka kekanak-kanakan saat menyelesaikan persoalan. Seharusnya, mereka sebagai wakil rakyat bisa memberikan contoh yang baik kepada masyarakat. Apalagi, saat bulan suci Ramadan, bukan menunjukkan sikap tidak terpuji. Kasus itu juga mengindikasikan perilaku premanisme juga melekat pada mereka.
“Sebaiknya mereka minta maaf ke publik atas sikapnya, jangan semakin mengurangi kepercayaan publik karena itu bisa berefek buruk pada citra institusi,” terangnya melalui telepon seluler.
Menurutnya, adu jotos tidak akan terjadi seandainya mereka memiliki mentalitas yang baik dan kedewasaan bersikap ketika menyelesaikan persoalan. Namun, saat argumentasi yang ditunjukan berbeda satu sama lain emosi dan egoismelah yang muncul, sehingga wajar saja adu jotos ditempuh karena sudah tidak mampu berpikir rasional lagi.
Dikatakannya, jika persoalan itu tidak mampu diselesaikan oleh keduanya, partai pengusung mesti memertimbangkan mereka sebagai anggota legislatif lagi. Masalahnya, mereka tidak bisa diberikan amanah lagi dan telah merusak citra daerah. (BE.20)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.