Connect with us

Ketik yang Anda cari

Peristiwa

Angin Kencang, Warga Pesisir Kuatir

Bima, Bimakini.com.- Angin kencang dan gelombang tinggi melanda perairan Bima sejak sepekan terakhir. Kondisi itu menyebabkan sejumlah warga di pesisir kuatir dan mengganggu aktivitas transportasi tradisional di laut, seperti boat rute desa Bajo Kecamatan Soromandi Kabupaten Bima-Pelabuhan Bima. Warga setempat mengharapkan, kondisi itu segera berangsur pulih.

     Warga Bajo, Ratna mengaku, cuaca buruk yang ditandai angin kencang terjadi sejak beberapa pekan lalu, namun beberapa hari terakhir ini kian menguatirkan. Akibatnya, hampir seluruh warga setempat menguatirkannya, terutama saat malam hari. Apalagim saat awal tahun lalu, angin kencang terjadi tengah malam menyebabkan beberapa pohon tumbang dan merusak rumah warga.

“Mudah-mudahan segera normal, sehingga kami bisa nyenyak tidur lagi. Memang kami sudah terbiasa dengan angin kencang, tapi kalau terjadi saat malam, pasti kuatir apalagi tiba-tiba harus terbangun malam hari,” katanya di Bajo, kemarin.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

   Dikatakannya, angin kencang umumnya terjadi setelah Magrib dan memengaruhi aktivitas warga di luar rumah. “Sekarang ini tidak hanya angin kencang, temperatur udara juga kayaknya turun, mulai Magrib sangat dingin, siang hari juga tetap terasa dingin, entah apa penyebabnya kami tidak tau,” katanya.

    Warga lainnya, Fitriatul Zahra, mengaku terpaksa jarang berlibur di rumah sejak gelombang tinggi melanda Bima. “Kalau mau mutar melalui jalur darat sangat jauh, terasa capek. Padahal, waktu libur buat kami cuma hari Minggu, ketimbang pulang pergi jauh dalam sehari, terpaksa nggak libur di rumah,” ungkap karyawan salahsatu BUMN di Kota Bima ini.

     Diakui wanita lima bersaudara ini, sebenarnya kondisi seperti itu sudah biasa terjadi. Hanya saja, selalu menimbulkan kekuatiran.  “Sebenarnya bisa saja nekat naik boat termasuk saat siang, tapi kalau terjadi apa-apa kan konyol juga,” katanya.

      Meski demikian, kondisi tersebut tidak mengganggu aktivitas nelayan perahu ketinting dan kapal tangkap. Umumnya setiap hari nelayan tetap melaut, meski tidak melewati wilayah Kolo. “Kalau saat ini kami biasanya cari ikan setelah shalat Subuh hingga menjelang siang, jadi cuaca cukup bersahabat,” ungkap Ismail, nelayan setempat. (BE.17)

Iklan. Geser untuk terus membaca.

 

 

 

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait

Peristiwa

Bima, Bimakini.- Kasus dugaan penganiayaan terjadi di persimpangan Desa Talabiu Kecamatan Woha Kabupaten Bima, Senin (27/3) sekira pukul 18.30 WITA.  Oknum anggota Kepolisian Sektor...

Hukum & Kriminal

Bima, Bimakini.com.- Aksi pemalangan sekolah kembali terjadi. Kali ini menimpa  Sekolah Dasar Negeri (SDN) Inpres Palisondo Desa Sondosia, Kecamatan Bolo. Aksi itu diduga dilakukan Bahrudin ...

Hukum & Kriminal

Bima, Bimakini.com.- Warga RT 01 Dusun Pali Desa Donggobolo Kecamatan Woha Kabupaten Bima, Selasa siang, mendadak heboh.  Ibu rumah- tangga desa setempat, Aisyah, diberi...

Hukum & Kriminal

Monta, Bimakini.com.- Bentrok antara kelompok warga kembali terjadi di Kabupaten Bima.  Kali ini melibatkan kelompok warga Desa Tolouwi dan Desa Sondo Kecamatan Monta, Sabtu...

Hukum & Kriminal

Bima, Bimakini.com.- Warga Desa Cenggu Kecamatan Belo, Kamis (12/11/2015) lalu sekitar pukul 12.00 WITA heboh. Warga setempat, M (65), diduga  terlibat dalam kasus asusila....