
Posyandu Anggur Desa Timu.
Bima, Bimakini.com.- Mengantisipasi munculnya gizi buruk, Dinas Kesehatan (Dikes) Kabupaten Bima, membuka kelas gizi tingkat Puskesmas. Tujuannya agar kasus gizi kurang dapat ditanggulangi melalui kegiatan ini. Apalagi pelaksaan sebelumnya menunjukkan perkembangan yang berarti. Hal itu dikatakan Kepala Seksi (Kasi) Gizi Dinas Kesehatan Kabupaten Bima, Tita Masitah, Msi, saat meninjau kelas gizi di Posyandu Anggura Desa Timu Kecamatan Bolo Kabupaten Bima, Sabtu (28/7).
Untuk program kelas gizi ini, kata Tita, Pemerintah Kabupaten Bima menggelontorkan dana senilai Rp1 miliar. Sudah ada 64 kelas yang dibuka dan saat ini sedang berjalan.
Diharapkannya dengan adanya kelas gizi ini, status gizi balita berubah, dari gizi buruk ke gizi kurang, dari gizi kurang ke gizi baik. Diharapkan pula adanya perubahan keterampilan atau perilaku ibu pengasuh, keluarga dan tetangga dalam hal penanganan balita gizi kurang dan gizi buruk.
Dijelaskannya, kelas gizi ini dilaksanakan selama 12 hari, selain memberikan anak makanan bergizi, juga vitamin, serta obat-obatan. Sasaran program ini adalah balita usia enam bulan hingga 59 bulan.
Pelaksanaan kelas gizi, kata dia, tidak memerlukan tempat khusus. Bisa dilaksanakan di Posyandu, rumah kader, rumah penduduk, atau tempat lainnya. Sejauh ini dari program kelas gizi yang dilakukan, telah menunjukkan hasil dari yang gizi buruk menjadi gizi kurang dan bahkan baik.
“Kelas gizi merupakan suatu wadah untuk mengintrevensi program pendidikan dan pelatihan gizi. Pelaksanaan kelas gizi mengintegrasikan pendidikan gizi berupa peningkatan pengetahuan ibu melalui pengolahan makanan anak,” terangnya.
Setelah kegiatan kelas gizi selama 12 hari berakhir, kata dia, diharapkan ibu balita memiliki pengetahuan dan keterampilan memadai tentang gizi balita. Implementasi setelah program kelas gizi di rumah masing-masiang dianggap sangat penting.
Pendanaan program ini, kata dia, untuk tahun 2011 sepenuhnya ditanggulangi melalui dana BOK Kabupaten Bima. Untuk tahun 2012 selain dana BOK, sudah dialokasikan melalui APBD II Kabupaten Bima. Rincian penggunaannya di kelas gizi, pembelian bahan makanan balita Rp15.000 x 12 hari per balita. Pendampingan oleh kader Posyandu dan PKK Desa dengan rincian Rp5.000x 12 hari per 5 orang. Sedangkan tim monitoring oleh petugas Puskesmas dan PKK selama empat hari untuk empat orang disesuaikan dengan jauh dekatnya lokasi.
Kader Posyandu Anggur Desa Timu Kecamatan Bolo, Rohidayati, mengatakan sebelum kegiatan kelas gizi, terlebih dulu berat badan balita ditimbang. Setiap harinya balita dan orang tuanya diajak bermain dan diberi pengetahuan tentang pola hidup besih dan sehat (PHBS). “Ibu-ibu juga diajak untuk masak bersama untuk balitanya selama mengikuti kelas gizi,” ujarnya.
Ketua Kader Posyendu Anggur Desa Timu, Siti Hawa, menyambut positif kegiatan ini. Apalagi sebelumnya pernah dilakukan dan menunjukkan hasil menggembirakan. Balita yang mengikuti kelas gizi berat badannya naik, dengan bobot bervariasi.
“Untuk kelas gizi saat ini, kami belum bisa ketahui hasilnya, karena baru tiga hari. Nanti setelah enam hari akan ditimbang dan ketahui apakah ada peningkatan berat badan,” ujarnya.
Pelaksanaan kelas gizi di Posyandu Anggur Desa Timu di pantau Sekretaris PKK Kabupaten Bima, Ketua PKK Kecamatan Bolo dan PKK Desa Timu. (BE.16)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.
