Kota Bima, Bimakini.com.- Jangan salah menilai kegiatan Bulan Bakti Gotong-Royong Masyarakat (BBGRM) yang saat ini sedang dilaksanakan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Bima. Momentum itu bukan ajang mencari dukungan politik.
Hal itu disampaikan Wakil Wali (Wawali) Kota Bima, H. A. Rahman, SE, saat pembukaan safari haflah Quran bersama qari internasional, Ustadz H. Darwin Hasibuan, di Kecamatan Rasanae Timur, Kamis (5/7) malam.
Dijelaskannya, BBGRM bukan hanya dilaksanakan di Kota Bima, namun serentak pada seluruh daerah Indonesia, karena merupakan program nasional. BBGRM merupakan wahana penyerapan aspirasi terhadap masyarakat secara langsung, apa yang diinginkan masyarakat nanti bisa diupayakan alokasi anggarannya melalui APBD tahun 2013 dan APBD-Perubahan.
Menurut Wawali, momentum BBGRM bisa dimanfaatkan masyarakat dalam menyampaikan aspirasi kepada pemerintah yang belum diserap melalui musyawarah rencana pembangunan (Musrembang) tingkat kelurahan dan Kecamatan. Dia mengharapkan masyarakat memahami kegiatan BBGRM. Tidak salah menilai, karena itu merupakan program untuk rakyat secara langsung.
Wawali menyadari, tidak lama lagi Kota Bima akan menyelenggarakan pesta demokrasi Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada). Namun, momentum yang tinggal menghitung bulan itu, tidak harus saling memfitnah, saling membentuk kelompok, dan terpecah sehingga muncul kesenjangan.
Dia sangat menginginkan Kota Bima selalu kondusif dan masyarakat tidak pecah lantaran kepentingan politik. “Ingat, siapapun yang nanti menjadi Wali Kota itu adalah murni pilihan Allah melalui tangan rakyat, kita harus menerimanya karena itu adalah pemimpin kita,” ujarnya.
Wawali menyilakan masyarakat mengecek jika dalam kegiatan BBGRM itu ada unsur pencarian dukungan politik. Saat ini, bersama Wali Kota Bima, HM. Qurais, sedang menuntaskan sisa program pembangunan. Masyarakat diingatkannya agar bisa maksimal memanfaatkan momentum BBGRM untuk menyampaikan aspirasi dalam rangka pemerataan pembangunan.
Dia juga meminta kepada elit politik, tidak memberikan pelajaran politik yang buruk kepada masyarakat. Tetapi, menjelaskan politik demokrasi yang baik agar tidak terbentuk kelompok yang berakibat memutus silaturami antar-sesama keluarga dan tetangga. (BE.18)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.
