Connect with us

Ketik yang Anda cari

Hukum & Kriminal

Dituduh Menyantet, IRT Nggaro Lo Dipukuli

Kota Bima, Bimakini.com.-

Ibu Rumah-Tangga (IRT), Kalisom (60), asal RT 10 RW 05 Nggaro Lo Kelurahan Penanae Kecamatan Raba Kota Bima, Sabtu (14/7) sekitar pukul 09.30 WITA terkapar. Wanita itu diduga dihajar Andang (22), pemuda yang masih tetangganya.  Akibatnya, Kalisom mengalami memar pada tubuhnya.

Informasi yang dihimpun, Kalisom dituduh Andang dan keluarganya sebagai penyebab adiknya Nurina (17) meninggal dunia. Gadis yang masih berstatus sebagai pelajar SMA kelas dua itu meninggal setelah tiga bulan menderita sakit lumpuh pada setengah bagian tubuhnya. Dia menghembuskan nafas terakhir sekitar pukul 09.00 WITA.

Keluarga Kalisom, Jainudin, mengaku setelah mengetahui meninggalnya Nurina, ikut melayat ke rumah duka. Namun, kehadirannya rupanya tidak diterima oleh Andang dan keluarga korban sehingga tidak diijinkan melayat.

“Beberapa saat setelah masuk, dia diseret keluar rumah hingga jatuh dan diduga sempat dipukuli oleh Andang,” ceritanya di Nggaro Lo.

Wanita itu, katanya, dituduh keluarga korban telah menyantet Nurina hingga meninggal. Hal itulah yang menyebabkan kehadiran Kalisom ditolak. Padahal, tuduhan itu tidak berdasar karena selama ini mengenal Kalisom sebagai warga yang baik dan tidak pernah berhubungan dengan santet.

Hal yang sama diungkapkan suami Kalisom, Muhammad. Dia menyesalkan tindakan sepihak keluarga korban telah menuduh istrinya tanpa bukti. Apalagi, bertindak hingga memukul dan menganiaya di depan warga lainnya yang sedang melayat. Tindakan tetangga yang masih punya hubungan keluarga dengannya itu berlebihan.

“Saat itu kami sedang duduk di luar tenda rumah duka, tiba-tiba ibu Kalisom menangis dan diseret hingga jatuh saat melayat, warga lain lalu membawanya pulang,” jelas Taqwa, warga lainnya.

Ayah Nurina, Jufrin Jamaludin, membantah jika anaknya Andang telah memukul dan menganiaya Kalisom. Hanya saja, diakuinya Kalisom diseret keluar hingga jatuh karena tidak menerima melayat ke rumah duka. Alasan Andang menolak kehadiran Kalisom saat itu tidak disampaikannya secara detail.

Namun, diakuinya, mereka memcurigai Kalisom sebagai penyebab anaknya meninggal. Selama tiga bulan sakit, dia selalu bermimpi melihat kehadiran Kalisom dan suaminya Muhammad. Hal yang sama pun dialami Andang dan keluarga lainnya, sehingga kecurigaan itu menguat.

Pagi itu Kalisom dan Andang dibawa oleh pihak Kepolisian untuk dimintai keterangan. Hingga kini, belum ada keterangan resmi dari pihak Kepolisian karena masih dalam pemeriksaan. (BE.20)

 

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.
Advertisement

Berita Terkait

Hukum & Kriminal

Bima, Bimakini.com.- Rumah warga Desa Lanta Kecamatan Lambu, Karim Ama Kasa (60), dirusak massa. Perusakan terjadi pukul 23.40 WITA, Kamis lalu lantaran petani itu...

Hukum & Kriminal

Kota Bima, Bimakini.com.- Ibu Rumah-Tangga (IRT) asal Kelurahan Paruga, Leli Indahwati, terpaksa berurusan dengan aparat hukum. Wanita asal Surabaya itu ditangkap aparat Polres Bima...

Pemerintahan

Kota Bima, Bimakini.com.- Berbagai kasus yang terkait dengan aksi terorisme, selalu dikaitkan dengan kelompok Jamaah Anshorut Tauhid (JAT). Tuduhan-tuduhan itu oleh jamaah yang didirikan...

Hukum & Kriminal

Bima, Bimakini.com.-  Ibu Rumah-Tangga (IRT), Ramni (30), warga Desa Kole Kecamatan Ambalawi Kabupaten Bima ditemukan tewas tergantung di tiang rumahnya, Rabu (16/1) lalu. IRT...

Peristiwa

Bima, Bimakini.com.- Setelah dua pekan tidak mendapat pasokan minyak tanah (Mitan), kini warga Kecamatan Wawo bisa tersenyum lega. Mitan yang ditunggu telah dipasok oleh...