Connect with us

Ketik yang Anda cari

Peristiwa

Hadiah Motor Picu Protes Keluarga Peserta

Kota Bima, Bimakini.com.-

Ada sedikit ketegangan saat penutupan MTQ Kota Bima di Kecamatan Raba. Pendukung qari tuan rumah yang meraih juara pertama cabang tilawah golongan remaja, Abdillah, menebar ancaman memboikot enam sepeda motor yang diserahkan Wali Kota Bima, HM. Qurais.

Mereka kecewa karena remaja putri mendapatkan hadiah satu unit sepeda motor, sedangkan remaja putranya nihil. Merasa tidak adil, puluhan keluarga qari  itu pun memrotes.

Anggota DPRD Kota Bima, Drs H Muchtar Yasin, yang mengingatkan puluhan warga yang berada sekitar panggung tilawah mendapatkan bahasa kurang mengenakan dari warga. Beberapa orang juga kembali berulah sekitar tempat duduk Wali Kota Bima, HM. Qurais dan meminta  agar mencari solusinya.

Suasana tegang dan kurang nyaman itu, menyebabkan Wali Kota bertindak cepat dan meluluskan protes warga. Abdillah pun diberi motor dan  diumumkan.

Saat itu, Abdillah menerima duplikat kunci motor.  dan mengucapkan terima kasih kepada Wali K “Wajar kita marah, masa yang qariah dapat sepeda motor, sedangkan qari tidak dapat. Inikan mengecewakan peserta dan tidak adil,” ujar Kamrin, keluarga Abdillah, di arena MTQ Kota Bima, Jumat malam.

Protes itu juga disampaikan keluarga hafizhah peraih juara I golongan tahfiz 5 juz dan tilawah yang kecewa tidak mendapatkan sepeda motor, sementara hafiz 5 juz dan tilawah mendapatkan hadiah itu.  “Ini pasti ada permainan. Apalagi, sebelumnya tidak transparan dari awal mengenai siapa yang mendapatkan hadiah itu,” kata seorang ibu.

Namun, hafizhah ini melarang orangtua dan keluarganya bereaksi, meski kecewa putusan panitia. “Kecewa si kecewa dan saya malu, tetapi saya terima keputusan itu dengan ikhlas,” kata Ko’o, hafizah.

Keluarga yang mendampingi Ko’o malam itu, mengaku kecewa, seharusnya hafizh satu juz dan tilawah belum layak menerima sepeda motor karena masih anak-anak, sedangkan yang lebih membutuhkan adalah mereka yang sudah remaja dan dewasa.

“Lebih baik sama-sama tidak dapat daripada mengecewakan salahsatu peserta. Apa bedanya hafiz dan hafizah. Mereka sama-sama hafal 5 juz dan tilawah dan sama-sama juara I,” kata ibu yang protes malam itu.

Dia mengharapkan ke depan jika ada hadiah besar seperti itu diumumkan dahulu cabang dan golongan yang mana yang berhak mendapatkan hadiah itu.

Ketua panitia MTQ Kota Bima, Ir Muhammad Rum, mengatakan, keputusan itu sudah tepat dan tidak ada yang direkayasa, karena yang berhak mendapatkan hadiah satu unit sepeda motor itu adalah yang memiliki nilai tertinggi dari rekan-rekannya. “Jadi penetapan itu berdasarkan pertimbangan penilaian dewan hakim dan penghargaan kepada peserta yang memiliki nilai tertinggi,” katanya.

Dia menegaskan hasil itu tidak bisa diganggu gugat dan panitia hanya menyiapkan hadiah seluruhnya merupakan keputusan Dewan Hakim. (BE.13)

 

 

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait