Connect with us

Ketik yang Anda cari

Ekonomi

Harga Bawang Anjlok, Petani Meradang

Bima, Bimakni.com.- Impian para petani meraup untung dari hasil panen bawang, sepertinya harus terkubur dalam-dalam. Saat ini, harga bawang di pasaran anjlok dari harga biasanya. Akibatnya, petani bawang di Kabupaten Bima meradang dan mereka mengaku merugi puluhan juta rupiah.

Petani bawang asal Desa Sampungu, Kecamatan Soromandi, Syafrudin, mengaku terpaksa merelakan bawangnya dijual seharga Rp350 ribu per kuintal. Padahal, harga itu jauh dari harga biasanya yakni sebesar Rp1,3 juta per kuintal saat dua bulan lalu.

“Kami terpaksa menjual dengan harga yang sangat rendah karena membutuhkan uang meskipun tidak sebanding dengan banyaknya biaya yang dikeluarkan untuk produksi,” terangnya melalui telepon seluler, Selasa (3/7) pagi.

Dia heran mengapa hargnaya merosot tajam karena selama menjadi petani bawang tidak pernah mendapati kondisi serendah itu. Hal itu mengakibatkannya merugi hingga puluhan juta rupiah karena banyaknya biaya yang dikeluarkan mulai dari pembibitan hingga panen.

Dia menduga, anjloknya harga karena ulah sejumlah tengkulak yang mengatur harga dan mengambil keuntungan sendiri dari para petani. Untuk itu, dia meminta perhatian pemerintah agar melihat nasib para petani bawang dengan menyelidiki penyebabnya.

Hal yang sama juga dirasakan petani bawang, Abdul Haris. Warga Desa Soki Kecamatan Woha ini mengaku hanya bisa menjual harga bawang hasil panen sebesar Rp380 ribu per kuintal. Harga itu menyebabkant para petani di desanya tidak bisa menikmati hasil keringat mereka selama berbulan-bulan.

“Kami sudah dua kali merugi, dulu terendam banjir sekarang harus merugi karena harga yang jatuh,” ujarnya saat dihubungi melalui telepon seluler.

Meski harga sangat rendah, jelasnya, para petani terpaksa menjual bawang mereka karena membutuhkan uang untuk berbagai keperluan. Kondisi itu praktis menyebabkan para petani mengubur impian mereka untuk memeroleh keuntungan banyak seperti tahun lalu. Untuk itu, dia meminta pemerintah segera memerhatikan nasib para petani bawang.

“Kalau bisa pemerintah turun mengontrol harga di pasaran karena bisa saja banyak pihak yang bermain mengatur harga bawang,” harapnya. (BE.20)

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait

Berita

Oleh: Dadang Gusyana, S.Si MP, Member International Mycorrhiza Association (IMA) Bawang merah merupakan salah satu komoditas sayuran yang paling banyak diusahakan, mulai dari daerah...

Opini

Oleh: Nathan. R.A AKSI demo menuntut kenaikan harga jagung yang dilakukan oleh Laskar Tani Donggo – Soromandi di depan kantor Bupati Bima berakhir ricuh...

Ekonomi

Bima, Bimakini.- Harga kebutuhan pokok di Pasar Sila di bulan suci Ramadan tidak stabil. Seperti halnya harga tomat, cabai merah, kol dan lainnya. Kadang...

Ekonomi

Bima, Bimakini.- Rendahnya curah hujan pada musim tanam 2019 dikeluhkan banyak petani. Sebagian petani masih ada yang menanam jagung. Namun,  ada juga yang sudah...

Peristiwa

Bima, Bimakini.- Puluhan anggota Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Bima  demo di depan Kantor Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bima, Senin (27/11). Sejumlah persoalan diusung oleh...