Bima, Bimakini.com.- Sejumlah ibu rumah-tangga di Kecamatan Sape mengeluh karena masih kesulitan mendapatkan minyak tanah (Mitan). Kondisi itu berbeda dengan sebelumnya, saat itu Mitan bisa dibeli kapan dan dimana saja. Kini, kedatangan pasokan dari Pertamina menyebabkan harus antre dan berebutan mendapatkannya. Seperti yang terjadi di Naru Barat Kecamatan Sape, Senin siang.
Pada salahsatu pangkalan, terlihat ibu-ibu berebutan mendapatkan Mitan. Mereka mengaku sejak beberapa bulan terakhir mesti cepat ketika ada pasokan, jika tidak terpaksa meminjam ke tetangga atau memakai kayu bakar.
Laila, ibu rumah-tangga di Naru Barat, mengaku kesulitan membeli Mitan sejak beberapa bulan terakhir. Tidak seperti biasanya, saat ada pasokan mesti berebutan untuk mendapatkannya.
Informasi yang didengarnya, pemerintah berkeinginan mengubah penggunaan Mitan ke gas. Diduganya, rencana itu menyebabkan masyarakat mesti “bertegang urat leher” saat mendapatkannya.
Dia mengharapkan agar pemerintah menjamin kecukupan stok Mitan, terutama selama Ramadan 1433 Hijriyah. Masalahnya, kebutuhan Mitan saat itu relatif banyak karena tingkat konsumsi yang meningkat. (BE.12)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.