Kota Bima, Bimakini.com.-
Pemerintah Amerika Serikat mesti segera menarik pasukan militernya yang saat ini masih ada di Afganistan dan Palestina. Penolakan kehadiran pasukan militer itu bukan hanya keinginan seluruh umat Islam di belahan dunia, namun umat lain di Amerika. Mereka bergandengan tangan menentang kebijakan pemerintah dalam mengirim militernya di Negara Islam.
Hal itu disampaikan Imam Besar Baltimore, Maryland, Imam Mohamad Bashar Arafat, saat dialog interaktif di studio Bima TV, Senin (16/7) sore.
Menurutnya kehadiran pasukan militer di Palestin tidak memberikan manfaat bagi Negara tersebut dalam mengakhiri perselisihan, namun akan menambah masalah baru.
Dikatakannya beberapa waktu lalu seluruh umat Islam, Nasrani, Yahudi, Kristen dan lainnya melakukan aksi protes terhadap aksi kekerasan tentara Amerika di Palestina. Dia menilai perilaku melanggar HAM itu perlu diselesaikan dengan kebijakan yang mengarah pada perdamaian sehingga terbangun kerukunan antar dan inter-agama.
Arafat juga mengaku sering melakukan pendekatan politik dengan pemerintah Amerika agar menarik pasukannya di Palestina. Melakukan hal semacam itu adalah tugas imam, karena bukan hanya untuk umat pada salahsatu wilayah atau Negara, namun bagi seluruh umat Islam di dunia.
“Kami selalu melakukan aksi untuk mendesak pemerintah Amerika untuk menarik pasukannya di Palestina, kami melakukan negosiasi, konsolidasi maupun lobi politik, sebab apa yang dirasakan umat Islam di Palestin juga dirasakan oleh umat Islam lain di dunia,” ungkapnya. (BE.18)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.