Connect with us

Ketik yang Anda cari

Pendidikan

Jurusan Otomatif dan Geologi Pertambangan Paling Diminati

Kota Bima,Bimakini.com.-

Kendati terus dibuntuti sejumlah isu tidak sedap, Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 2 Kota Bima tetap menjadi favorit dan diminati masyarakat. Terbukti, saat seleksi jumlah pendaftar nyaris mencapai ribuan.

 Kepala SMKN 2 Kota Bima, Drs. Syamsuddin, menjelaskan dari sejumlah program keahlian yang dibuka, jurusan Teknik Otomotif dan Teknik Geologi Pertambangan paling diminati oleh siswa baru. Saat kran pendaftar dibuka, peminat jurusan Teknik Geologi Pertambangan mencapai 45 orang, meski yang diterima hanya 32 siswa. “Alhamdulillah peminat sekolah kami tetap banyak, meskipun saat ini sudah banyak SMK baru yang muncul, baik di Kabupaten Bima maupun Dompu. Bahkan, sekarang SMK sudah menjangkau dan dibangun pada Kecamatan,” katanya di SMKN 2, kemarin.

Meskipun jurusan Otomotif dan Geologi Pertambangan menjadi favorit, jurusan Teknik Audio-Visiual (TAV) justru krisis murid baru. “Kalau jurusan TAV justru kekurangan murid baru, jauh berbeda dengan Otomotif. Kalau grafik peminat kami yakin erat kaitannya dengan propek kerja masing-masing Program Keahlian,” katanya.

Dikatakannya, berdasarkan data, 50 persen alumnus sekolah setempat diterima pada sejumlah perusahaan ternama seperti PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) dan subkonraktor-nya. “Saat kegiatan penerimaan siswa baru dan kegiatan lain, partisipasi dukungan finansial dari alumnus terutama yang kerja di Newmont sangat luar biasa,” katanya.

Menurut Syamsudin, program Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) yang terus mendorong kuantitas SMK, pada sisi lain menghadirkan persoalan baru, terutama mutu siswa dan tumpang-tindih program keahlian yang dibuka. Program yang digulirkan itu terkesan berorientasi memerluas objek proyek. “Kita bisa lihat sekarang, SMKN Sape yang notabene SMK Kelautan malah sudah buka jurusan TKJ dan menghapus jurusan aslinya Kelautan. Demikian juga SMKN 1 Kota Bima, SMKN 3 buka jurusan TKJ padahal basis sekolah itu bukan teknik. Apa kaitannya sekolah tentang administrasi keuangan atau kesenian dengan Teknik Komputer?” katanya.

Dikatakannya, sejatinya Dinas Dikpora pada daerah yang berperan mengatur hal itu. Jika tidak dikuatirkan akan menimbulkan tumpang tindih berkelanjutan dan degradasi mutu output. Efek netgatif lainnya, akan menyulitkan siswa saat mengikuti Ujian Nasional (UN) karena harus menyesuaikan dengan kompetensi jurusan. “SMK di Kolo juga ikut buka jurusan kelistrikan, padahal basis itu ada di sekolah teknik, bukan sekolah Kelautan, nanti pengaruhnya pada saat UN. Siswa akan kesulitan saat ujian nanti karena harus mengikuti ujian tambahan sesuai kompetensi yang dibuka, sementara belum tentu guru yang kompeten sesuai jurusan belum tentu ada di sekolah itu,” katanya. (BE.17)

 

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.
Advertisement

Berita Terkait

Hukum & Kriminal

Bima, Bimakini.com.- Maraknya penjual petasan saat  bulan Ramadan   menjadi atensi aparat Kepolisian. Selain meresahkan masyarakat yang sedang beribadah, juga membahayakan.

Hukum & Kriminal

Bima, Bimakini.com.-  Kontroversi pembagian los pasar Tente semakin meruncing saja. Pembahasan yang berkali-kali dilakukan, belum menemukan titik temu penyelesaian. Aksi demo saling menyuarakan aspirasi...

Peristiwa

Perairan laut selatan, khususnya di Kecamatan Langudu menyimpan daya tarik luar biasa.  Pantai Pusu Desa Pusu, memang sebelumnya cukup terisolir. Menjamah tempat ini, jalurnya...

Opini

 Oleh: Musthofa Umar, S. Ag, M.Pd.I (Tulisan ini disampaikan pada Tausiyah PC PMII Bima di Masjid Al Anshor Penatoi – Kota Bima)  Berdasarkan tinjauan...

Peristiwa

Kota Bima, Bimakini.com.- Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesua (PMII) Cabang Bima, Senin (28/3/2016) menggelar zikir dan tausiyah di masjid Al Anshor Penatoi. Tausiyah dengan tema...