Bima, Bimakini.com.- Bagi anak-anak, bulan puasa rupanya sudah identik dengan petasan dan kembang api. Tidak lengkap rasanya bagi mereka jika tidak ada petasan saat bulan puasa. Meski bulan puasa masih sekitar 10 hari lagi, namun anak-anak yang membakar petasan dan kembang api mulai marak di Tente. Seperti yang disaksikan Bimeks Minggu (9/7) siang lalu.
Bahkan, aksi petasan anak ini nyaris membuat celakan satu di antara mereka. Untungnya, seorang bocah hanya mengalami luka ringan dan bajunya sedikit terbakar. Tidak ayal sang bocah pun menangis keras.
Saat itu sejumlah bocah sedang bermain petasan di jalan raya di Desa Nisa. Suara latusan petasan saat siang bolong itu menggema dan mengganggu ketenangan warga sekitar yang sedang beristirahat. Meski sudah dilarang, namun bocah-bocah ini tidak menghiraukannya. Mereka tetap asyik bermain petasan.
Bahkan, mereka saling melempari temannya dengan petasan yang telah disulut sumbunya. Celakanya, seorang bocah bernama Ardi terkena letusan petasan berukuran mini. Dia pun menangis meraung-meraung. Rekannya yang melempar tidak merasa bersalah dan mengaku itu sudah biasa mereka lakukan.
Warga T, Heri, mengingatkan anak-anak tersebut agar tidak bercanda dengan benda berbahaya tersebut. Meski berukuran kecil, namun bila mengenai anggota tubuh yang vital maka akan menimbulkan bahaya. Tetapi, nasihat itu tidak dihiraukan para bocah. Hanya berhenti sejenak, mereka pun kembali bermain petasan.
Informasi yang diperoleh anak-anak ini sangat mudah mendapatkan petasan, karena banyak dijual pada kios-kios di kampung mereka. (BE.14)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.
