Bima, Bimakini.com.- Proyek pengerjaan perbaikan jalan raya di Monta bagian pedalaman dengan cara penimbunan jalan yang rusak, telah dilakukan Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Bima pada bulan April dan Mei 2012 lalu. Namun, proyek itu kini justru menimbulkan masalah baru dan dikeluhkan oleh warga setempat.
Ketua Forum Komunikasi Masyarakat Monta, Syamsudin, SH, menilai pengerjaan proyek itu dilakukan “setengah hati” dan tidak memerhatikan aspek pemanfaatannya. Semua deker lorong yang rusak sepanjang jalan itu tidak diperbaiki sebagaimana mestinya, tetapi hanya ditimbun.
Akibatnya. lorong yang biasa dilalui air kini semuanya tersumbat dan macet total karena terhalang tanah yang ditimbun. Imbas lainnya, setiap musim hujan air meluap ke tengah jalan dan menggenangi pemukiman warga.
“Masyarakat kami mengeluhkan hal ini karena imbasnya dirasakan langsung setiap tahun,” terangnya melalui telepon seluler, Sabtu (30/6).
Oleh karena itu, mewakili warga dia mendesak Pemerintah Kabupaten Bima melalui Dinas PU segera membenahi semua deker lorong yang rusak sehingga air bisa mengalir. Selain itu, segera mengaspal jalan raya di wilayah Monta bagian pedalaman karena berkaitan hajat hidup masyarakat.
Kepala Dinas PU, Ir. Nggempo, yang dihubungi mengaku perbaikan itu merupakan penanganan darurat untuk memudahkan akses mobilisasi masyarakat. Perbaikan jalan selanjutnya sepanjang 23 kilometer mulai dari Wilamaci hingga ke Wane dan dari Sondo hingga ke Rontu sudah diagendakan. Sudah ada komitmen antara eksekutif dengan legislatif melalui penganggaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan tahun ini senilai Rp23 miliar. “Untuk itu, mohon dikawal bersama nanti,” harapnya kepada wartawan melalui telepon seluler. (BE.20)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.