Kota Bima, Bimakini.com.-
Menjelang bulan suci Ramadan 1433 Hijriyah yang tinggal menghitung hari, Perusahaan Listrik Negara (PLN) Bima kini telah menyiapkan berbagai antisipasi tambahan. Tujuannya untuk meminimalisasi segala kemungkinan yang terjadi berupa gangguan mesin maupun kendala tehnis lainnya.
Berbagai antisipasi itu, jelas Manajer PLN Bima, Parulian Noviandri, yakni seperti menyiapkan Posko Ramadan pada berbagai wilayah kecamatan untuk mengontrol dan memantau jika terjadi kendala yang memicu pemadaman listrik menjelang dan selama Ramadan. Tidak hanya itu, petugas lapangan juga akan ditambah untuk menjaganya, memonitor beban puncak pemakaian secara berkala terutama sekitar pukul 18.30 WITA hingga 19.30 WITA, perambasan pohon yang dapat merusak jaringan secara rutin serta pemeliharaan jaringan. Hal-hal itu dilakukan untuk meminimalisasi pemadaman selama bulan puasa.
“Antisipasi itu kita lakukan sebenarnya setiap saat tetapi kita akan memberikan pelayanan maksimal lagi dan meminimalkan adanya gangguan selama ramadhan,” ujarnya di kantor PLN Bima, Rabu (18/7) siang.
Terjadinya pemadaman, katanya, seperti yang sering dikeluhkan masyarakat selama ini selalu direspons oleh PLN Bima. Namun, dia mengharapkan pengertian masyarakat juga bahwa pemadaman tiba-tiba yang terjadi bukanlah atas kesengajaan semata, melainkan karena unsur gangguan teknis jaringan.
Kendala teknis itu, jelasnya, seperti kelelawar yang menempel pada jaringan, tumbangnya batang pohon menimpa jaringan, atau karena angin kencang yang menerpa jaringan di pinggir pantai, meskipun beberapa kendala itu tidak terjadi setiap waktu. Jika ada pemeliharaan yang dilakukan warga pasti akan diinformasikan adanya pemadaman.
“Kalau sedang pemeliharaan mesin atau jaringan tetap kita infromasikan ke masyarakat karena itu sifatnya terencana tetapi kalau gangguan kita tidak bisa memperkirakannya, tetapi hanya bisa mengantisipasi saja,” katanya.
Secara umum, lanjutnya, dalam faktor ketersediaan daya PLN Bima masih memiliki cadangan stok sebanyak 30,5 Mega Watt (MW) yang lebih diatas kebutuhan masyarakat setiap hari yang bisa memakai hingga 29 MW untuk semua wilayah jangkauan dari Kabupaten Dompu hingga Kecamatan Sape, begitu pun ketersediaan mesin.
Dia mengharapkan masyarakat juga agar tetap menghemat pemakaian alat elektronik, terutama pada saat beban puncak pukul 19.30 WITA seperti pada saat rumah ditinggalkan ketika tarawih bisa mematikan alat eletronik yang tidak dipakai lagi agar beban bisa berkurang dan pembayaran listrik juga berkurang. (BE.20)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.