Kota Bima, Bimakini.com.- Bagaimana reaksi rakyat mendengar anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bima mangkir ke Batam meski telah menerima uang perjalanan dinas? Ada yang sedih, ada yang juga meminta agar dikembalikan kepada rakyat.
Warga Kecamatan Asakota, Insan, mengaku sedih sekaligus geram mendengar sebagian wakil rakyat yang tidak ke Batam, meski telah menerima uang jalan. Mereka seharusnya memberikan contoh positif kepada masyarakat. Dia juga mengharapkan agar calon wakil rakyat periode mendatang tidak mengulangi perbuatan seperti itu.
Insan menilai sikap anggota dewan seperti itu membuktikan kelemahan unsur pimpinan yang tidak tegas menerapkan sanksi. Uang itu sebaiknya untuk rakyat miskin saja agar lebih bermanfaat dibandingkan dikantungi oknum anggota dewan untuk kepentingan pribadi. “Saya kecewa dengan ulah oknum anggota dewan yang memanfaatkan SPPD dalam mencari keutungan,” ujarnya, Senin (2/7) di kampus STAIM Bima.
Warga Kelurahan Tanjung, Ahmad Abidin, mengatakan sebaiknya uang yang bersumber dari rakyat itu untuk dirinya dan rekannya yang saat ini masih membayar kredit sepeda motor, karena pendapatan sebagai tukang ojek sangat minim. Dia meminta agar oknum anggota dewan yang bersikap demikian mundur saja, karena sangat memalukan.
Warga Kelurahan Nae, Mahmud, mengisyaratkan agar oknm anggota dewan yang mangkir ke Batam diberikan sanksi serta uang SPPD dibagi-bagikan kerakyat miskin agar lebih bermanfaat. Dia menginginkan masyarakat Kota Bima membangun kebersamaan untuk mengumpulkan koin keprihatinan menyikapi perilaku wakil rakyat yang saat ini menikmatki fasilitas dari rakyat.
Warga Kelurahan Mande, Ibrahim, menginginkan agar sebagian uang SPPD itu diberikan kepada dan fakir-miskin lainnya yang membutuhkan. Uang itu sangat berharga bagi rakyat miskin, seperti dirinya yang hanya buruh tani. (BE.18)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.
