Kota Bima, Bimakini.com.-
Semua anggota dan pengurus Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Kota Bima Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), Senin (16/7) pagi pawai menyambut bulan suci Ramadan 1433 Hijriyah. Mereka membawa spanduk ajakan menyambut bulan puasa dengan kegembiraan dan membagikan pamflet sepanjang jalan.
Pawai yang dipimpin Muhammad Ayyubi, Ketua DPD HTI itu, dimulai dari lapangan Merdeka hingga Masjid Baitul Hamid Raba. Para peserta pawai yang terdiri dari anak-anak, remaja dan kaum Hawa itu mengenakan pakaian busana Muslimah dan masing-masing membawa tulisan ajakan bersyariat dan khilafah Islamiyah.
Ayyubi mengingatkan kaum Muslimin Kota Bima agar menyiapkan diri menyambut Ramadan dengan penuh kegembiraan dan penghormatan agung. Hal itu karena Rasulullah telah menyampaikan bahwa Ramadhan merupakan bulan kemuliaan, keberkahan, dan penuh keagungan.
Namun, dia menyoroti ibadah puasa yang dilaksanakan selama ini dinilai belum beranjak dari kungkungan banyak persoalan yang sering merampas kegembiraan kaum Muslim, seperti persoalan kebutuhan pokok khususnya beras yang harganya terus beranjak naik. Kondisi itu dianggap sebagai kegagalan pemerintah pada bidang pertanian, sehingga para petani menanggung akibatnya.
Pada bidang pendidikan, persoalan tidak kalah menyakitkan, seperti orang miskin yang susah mengenyam pendidikan. Meski sudah ada dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di tingkat SD/SMP yang dialokasikan khusus untuk warga tidak mampu, namun tetap saja mereka kesulitan membeli seragam sekolah, buku pelajaran, iuran bulanan apalagi uang pangkal.
“Tidak aneh jika tahun ini saja 4,7 juta siswa SD dan SMP yang tergolong miskin terancam putus sekolah,” beber Ayyubi seperti dikemukakannya dalam pamflet.
Pada bidang politik, ujarnya, korupsi telah menjadi isu dominan. Hal itu seperti diungkap oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bahwa saat ini ada 158 pejabat daerah dan provinsi tersangkut berbagai masalah. Belum lagi persoalan alokasi dana APBN yang tidak prorakyat dan sarat penyimpangan.
Dari berbagai persoalan itu, dia mengajak umat Muslim menjadikan momentum bulan Ramadan sebagai pelebur segala perilaku menyimpang tersebut dan kembali kepada syariat Islam demi kejayaan Islam. “Itulah yang menunjukan bahwa kita benar-benar sukses menjalani puasa sepanjang bulan Ramadan dan ciri Muslim yang cerdas,” ingatnya. (BE.20)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.