Connect with us

Ketik yang Anda cari

Pendidikan

Sembilan Guru YGIM Mengajar di Bima

Bima, Bimakini.com.- Sebanyak sembilan guru dari Yayasan Gerakan Indonesia Mengajar (YGIM), menyebar pada beberapa kecamatan di Kabupaten Bima. Empat guru mengajar di Kecamatan Tambora, lima lainnya tersebar pada Kecamatan Parado, Langgudu, Lambu, dan Kecamatan Sape.

Mereka adalah Koordinator Pengajar Muda Gerakan Indonesia Mengajar, Harian Kokoh Pambudi, yang ditempatkan di Desa Laju, Mediah Kurnia Ditah, di Soro Afu Desa Karumbu di Kecamatan Langgudu, Slamet Rianto, di Kecamatan Lambu, Ade Giler Cahya Nurmayani (Sape) dan Petra Monika (Parado).

Empat guru muda lainnya ditempatkan di Kecamatan Tambora, yakni Morita Rosandini, Nani Nurhasanah, Budiman, dan Faisal Jamil. “Sejauh ini kami cukup menikmati suasana mengajar di tempat yang baru, meski diakui kita harus terus beradaptasi dengan lingkungan dan masyarakat setempat,” ujar Koordinator Pengajar Muda Gerakar Indonesia Mengajar, Harian Kokoh Pambudi, di Wawo, Sabtu (7/7).

      Kehadirannya di Kabupaten Bima, kata dia, baru sekitar tiga minggu. Apalagi, kegiatan belajar-mengajar (KBM) di sekolah juga belum dimulai, karena liburan panjang. Guru YGIM itu memiliki motivasi sama untuk mengabdikan ilmu keguruan yang diperoleh selama proses perkuliahan. “Kami punya semangat dan betul-betul ingin mengabdi, semoga dapat berguna bagi masyarakat,” katanya.

       Tentu saja selama mengabdi nanti, katanya, teguran dan nasehat dari kepala sekolah, guru, komite, dan lainnya sangat dibutuhkan sebagai cermin agar bisa berbuat lebih banyak bagi nusa dan bangsa. Terutama, Pemerintah Kabupaten Bima bisa mengevaluasi keberadaan guru yang ditempatkan pada beberapa kecamatan itu.

       “Kita berharap ada jalinan kerjasama yang baik agar kita tidak salah melangkah,” kata pemuda lajang dari Blitar Jawa Timur ini. (BE.13)

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.
Advertisement

Berita Terkait

CATATAN KHAS KMA

  ‘’SAYA mau tes daya ingat pak KMA,’’ katanya kepada saya suatu waktu. KMA itu, singkatan nama saya. Belakangan, semakin banyak kawan yang memanggil...

CATATAN KHAS KMA

SAYA belum pernah alami ini: handphone tidak bisa dipakai karena panas. Bukan hanya sekali, Tetapi berkali-kali. Juga, bukan hanya saya, tetapi juga dua kawan...

CATATAN KHAS KMA

CATATAN Khas saya, Khairudin M. Ali ingin menyoroti beberapa video viral yang beredar di media sosial, terkait dengan protokol penanganan Covid-19. Saya agak terusik...

Berita

SEPERTI biasa, pagi ini saya membaca Harian  BimaEkspres (BiMEKS) yang terbit pada Senin, 10 Februari 2020. Sehari setelah perayaan Hari Pers Nasional (HPN). Mengagetkan...

CATATAN KHAS KMA

ADALAH Institut Perempuan untuk Perubahan Sosial (InSPIRASI) NTB pada 7 Desember 2019 lalu, mencanangkan gerakan Save Teluk Bima. Kegiatan dua hari itu, menjadi heboh...