Kota Bima, Bimakini.com.- Puluhan peserta demonstrasi vamim (Demvam), Senin (9/7), menggelar temu lapang petani di Saung Kelompok Tani Dam Sipi Kelurahan Dodu Kecamatan Rasanae Timur. Kegiatan itu dipandu oleh Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan (BKP2) Kota Bima, Ir. Darwis H. Yusuf.
Kegiatan itu diikuti wakil dari kelompok tani di Kecamatan Rasanae Timur dan dipusatkan pada Saung Kelompok Dam Sipi. Tujuannya untuk meningkatkan pemahaman petani mengenai sistem teknologi pertanian modern, baik dari segi faritas padi, teknik pengolahan, persemaian, pola tanam, cara pemupukan, penyemprotan, dan lainnya, sehingga dapat meningkatkan hasil pertanian.
Kelompok yang telah berhasil, kata Darwis, akan menjelaskan proses budidaya saat mulai penggarapan lahan hingga panen, sehingga kelompok lain dapat mengikuti dan mengambil manfaat dari ilmu dan praktik lapang yang dilakukan kelompok yang sudah melaksanakan program itu.
Program Demvam, katanya, menggunakan dana dekonsentrasi sekitar Rp5 juta setiap paket yang dilakukan pada beberapa kelompok tani di Kota Bima. Di Kecamatan Rasanae Timur ada tiga Kelompok Tani Dam Sipi, di Kelurahan Kodo, Nungga, sedangkan di Kecamatan Raba di Kelurahan Nobo, Mpunda Kelurahan Sadia, sedangkan di Asakota Kelurahan Jatiwangi.
“Jadi ada enam kelompok yang mendapatkan dana dekonsentrasi itu. Namun, untuk Rasanae Timur mendapatkan tiga paket,” ujarnya di Saung Dam Sipi Kelurahan Dodu, Senin.
Areal percontohan yang dilakukan kelompo Dam Sipi, katanya, seluas 1,5 hektare. Hasil yang diperoleh ternyata meningkat dibandingkan dengan petani yang tidak menggunakan Demvam. Terbukti, setiap Ha diperoleh hasil sekitar 7,8 ton, sedangkan yang biasa sekitar lima hingga 6,5 ton/Ha saja. “Jadi ada kenaikan produksi pangan secara signifikan, sehingga kelompok lain perlu menirunya,” katanya.
Dia mengharapkan Demvam ini dapat dicontoh oleh petani lain baik yang tergabung dalam kelompok maupun petani lain. (BE.13)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.