Connect with us

Ketik yang Anda cari

Dari Redaksi

Terminal Bayangan

Entah siapa yang memulai istilah ini. Namun, faktanya memang meresahkan dan sejak dulu disuarakan oleh sejumlah pihak agar diberantas. Apalagi, yang terjadi di Kota Bima pada areal satu jalur dan depan perawatan orang sakit. Sampai kapan? Sulit menjawabnya. Sesulit publik memahami bahwa pos petugas yang menertibkannya justru berada di samping deretan bus yang diparkir itu. Artinya suasana di situ masih akan langgeng kalau petugas menyadari makna kehadirannya di areal itu.

Apakah perlu Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika (Dishubkominfo) Kota Bima ditender seperti harapan warga? Tentu saja, ini tidak ada dalam kamus birokrasi, apalagi semacam hal enteng memberangus terminal bayangan. Menata areal sekitar terminal Dara bukanlah proyek, Bung.

Tetapi, sekurangnya ada dua pesan simbolik dari sindiran itu. Pertama, rangkaian pejabat selama ini tidak yang mampu menghilangkannya. Tidak ada yang benar-benar dipatuhi. Jika ada gerakan penertiban, maka hanya efektif selama rentang waktu yang bisa diingat publik. Setelah itu, kata orang Jawa, sami mawon, podo wae…Berganti Wali Kota Bima pun, belum bisa dipastikan apakah mampu memberantasnya. Hal sepele yang memicu dampak lain dan sudut sorotan minor masyarakat.

Kedua, geliat di terminal bayangan merupakan gambaran umum dari perangkat aturan jalanan yang diabaikan oleh kita. Kedisiplinan tidak lagi menjadi acuan, padahal tertib sosial diawali dari titik itu. Rambu lampu lalulintas masih diterobos. Orang Eropa pasti akan terheran-heran melihat demonstrasi vulgar ketidakdisiplinan Dou Mbojo. Inikah akar karakter kita?

Kita mengharapkan agar suasana semrawut “ngetem” bus di areal itu secepatnya diatasi, karena menyuguhkan panorama buruk di kanvas putih Mbojo. Bisa jadi ada yang menjadikan penangangan terminal bayangan sebagai alat uji untuk mengukur kemampuan pemimpin dalam membenahi hal-hal yang lebih besar.

Ada yang menyatakan gambaran peradaban dan ciri masyarakat suatu kota bisa disimak dari suasana terminal (lalulintasnya). Jika itu acuannya, kita dalam kondisi ketidakdisiplinan yang parah. (*)                               

 

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.
Advertisement

Berita Terkait

Peristiwa

Bima, Bimakini.- Warga Desa Bolo Kecamatan Madapangga, Gufran meminta kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bima agar Terminal Bolo dialih fungsikan. Kini terminal tidak beroperasi sebagai...

Pemerintahan

Bima, Bimakini.com.- Persoalan pedagang bakulan dan sejenisnya di pasar Tente Kecamatan Woha, belum  ada titik akhir. Kepala Pasar Tente Kecamatan Woha, Agus Salim, SSos,...

Peristiwa

Bimakini.com.- Terminal menjadi titik pertemuan masyarakat pengguna layanan transportasi. Tidak hanya masyarakat lokal juga para pendatang yang menggunakan layanan terminal. Karena itu, terminal harus...

Pemerintahan

Kota Bima, Bimakini.com.-Penetapan lokasi terminal Antar-Kota Antar-Provinsi (AKAP) Kota Bima di lingkungan Niu Kelurahan Dara perlu kajian mendalam. Masalahnya, lokasi itu diduga melabrak ketentuan...

Peristiwa

Bima, Bimakini.com.-Terminal bayangan di sekitar terminal Dara, kini kembali menjadi sorotan. Setelah ditertibkan, muncul lagi kesemrawutan. Entah sampai kapan. Padahal, selain menganggu kenyamanan, keberadaan...