Connect with us

Ketik yang Anda cari

Ekonomi

Bank Mandiri Bima Buka Puasa dan Santuni Anak Panti Asuhan

Kepala Bank Mandiri KCP Bima Serahkan Santunan.

Kota Bima, Bimakini.com.- PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Kantor Cabang Pembantu (KCP) Bima, buka puasa bersama dan penyerahan santunan bagi puluhan anak panti asuhan Nahdatul Wathan (NW) Kelurahan Rite dan Dhuafa, Sabtu (11/8). Santunan berupa uang dan perlengkepan sekolah diserahkan oleh Kepala KCP Bank Mandiri Bima, Jo Denny Prijanto, kepada anak panti asuhan dan juga dhuafa.

Denny mengatakan ini adalah salah satu bentuk kepedulian Bank Mandiri terhadap lingkungan, yakni kepedulian sosial terhadap sesame, terutama mereka yang kurang beruntung. Kegiatan ini rutin dilakukan setiap tahunnya dan telah menjadi program nasional. “Kami ingin berbagi kasih dengan dengan anak-anak panti asuhan dan kaum dhuafa. Kami juga memberikan sedikit tali asih,” ungkapnya.

Diharapkannya kegiatan buka puasa bersama dan pemberian tai asih ini dapat bermanfaat, meski jumlahnya tidak seberapa. Diharapkan tali silaturrahmi antara Bank Mandiri dengan lingkungan sekitar tetap terjalin.

Dikatakannya juga, Bank Mandiri Peduli dan Bina lingkungan tidak hanya kegiatan buka puasa dan pemberian santunan. Kepedulian lain dari bank Mandiri melalui program CSR. Sejumlah kegiatan yang dilakukan meliputi, perbaikan sarana ibadah, sarana umum, dan pendidikan. “Banyak yang sudah kami lakukan melalui program CSR,” ujarnya.

Suasana buka puasa di Bank Mandiri KCP Bima berlangsung akrab. Selain buka puasa bersama, penyerahan santunan dan shalat berjamaah, juga diisi ceramah yang disampaikan oleh Ustadz Islahuddin, SPsi, MPdI, yang menyampaikan tentang keutamaan Alquran. Ada kondisi memerihatinkan, kata Islahuddin, dimana antara Alquran dan ummat muslim ibarat minyak dan air dalam satu botol. “Ibarat menyatu, tapi sesuanggunya berjarak. Karena Alquran cenderung dijadikan barang antik, hanya jadi pajangan,” ungkapnya.

Padahal, kata dia, Rasulullah menyatakan orang yang paling baik adalah mereka yang memelajari Alquran, memahami maknanya dan mengajarkannya kepada yang lain. Menjadikan Alquran sebagai pedoman hidup dan mengimplementasikan maknanya dalam kehidupan.

Islahuddin juga menyatakan keprihatinanya dengan kondisi rumah tangga ummat muslim di Bima, dimana banyak kasus keretakan dalam rumah tangga. Bahkan dalam catatan di Pengadilan Agama, dalam satu hari terdapat tiga kasus cerai. “Di Rutan Raba Bima ada sekitar 23 narapidana usia remaja antara SMP dan SMA. Mereka banyak terlibat narkoba dan itu disebabkan keretakan dalam rumah tangga,” bebernya.

Menurutnya kenyataan ini terjadi, karena ummat muslim yang tidak menyatu dengan Alquran. Alquran tidak cukup hanya dibaca, tanpa memahami maknanya. (BE.16/*)

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait

CATATAN KHAS KMA

  ‘’SAYA mau tes daya ingat pak KMA,’’ katanya kepada saya suatu waktu. KMA itu, singkatan nama saya. Belakangan, semakin banyak kawan yang memanggil...

CATATAN KHAS KMA

SAYA belum pernah alami ini: handphone tidak bisa dipakai karena panas. Bukan hanya sekali, Tetapi berkali-kali. Juga, bukan hanya saya, tetapi juga dua kawan...

CATATAN KHAS KMA

NEGARA ini tidak begitu populer. Apalagi mau disandingkan dengan Amerika. Atau Jerman tetangganya. Saya hanya mengerti dua hal dari negara ini. Satunya Pakta Warsawa,...

CATATAN KHAS KMA

CATATAN Khas saya, Khairudin M. Ali ingin menyoroti beberapa video viral yang beredar di media sosial, terkait dengan protokol penanganan Covid-19. Saya agak terusik...

Berita

SEPERTI biasa, pagi ini saya membaca Harian  BimaEkspres (BiMEKS) yang terbit pada Senin, 10 Februari 2020. Sehari setelah perayaan Hari Pers Nasional (HPN). Mengagetkan...