Oleh : Kusman M. Said
Ketahuilah bahwa ibadah puasa merupakan ibadah istimewa, yang diberikan oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala kepada hamba-hambanya. Keistimewaannya terletak pada beberapa keutamaan yang diberitakan oleh Allah melalui Rasul-Nya.
Karena ibadah puasa memiliki banyak keutamaan, maka wajib bagi kita sebagai seorang muslim untuk merasa gembira atas dianugerahkan bulan yang mulia ini.
Pertama : Puasa dapat menjadi penghalang dari api neraka
Rasulullah swa. Bersabda :
“Puasa itu penghalang yang akan menghalangi seseorang hamba dari api neraka (HR. Imam Ahmad)”
Kemudian dalam riwayat lain Rasulullah bersabda : Barang siapa yang melaksanakan puasa sehari, maka Allah akan menjauhkannya dari api neraka sejauh tujuhpuluh musim (HR. Muslim)
Inilah keistimewaan ibadah puasa, yang tidak didapatkan pada ibadah-ibadah lain, Allah akan menjauhkan kita dari siksaan api neraka sejauh 70 musim atau 70 tahun. Ini baru sehari saja. Kalaulah kita mampu melaksanakan hingga 29 atau 30 hari, berarti Allah akan menjauhkan pelakunya dari api neraka sejauh 2100 musim atau 2100 tahun.
Kedua : Puasa adalah jalan menuju surga
Rasulullah saw. bersabda dalam hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim : Sesungguhnya di dalam surga nanti ada sebuah pintu yang dinamakan ar-rayyan, dan orang-orang yang melaksanakan ibadah puasa akan masuk melalui pintu tersebut, dan tak seorangpun yang bisa memasukinya selain mereka.
Ar-Raiyyan adalah sebuah pintu khusus, dimana pintu itu, hanya diperuntukkan kepada orang yang melaksanakan ibadah puasa dibulan ramadhan. Ini adalah satu penghargaan yang luarbiasa diberikan oleh Allah swt. kepada mereka-mereka yang menahan lapar dan dahaga dengan mengharapkan ridha Allah Subhanahu wa Ta'ala
Ketiga : Puasa akan menjadi syafaat pada hari kiamat
Sebagaimana pernyataan Rasulullah dalam Hadits riwayat Imam Ahmad : ‘Puasa dan al-Qur’an dapat memberi syafaat bagi seseorang hamba dihari kiamat. Puasa akan berkata ya Rabb, aku telah mencegahnya dari makan dan syahwatnya disiang hari, maka berilah syafaatku kepadanya, al-qur’an berkata: aku telah mencegahnya dari tidur dimalam hari, maka berilah syafaatku kepadanya”.
Syafaat artinya pertolongan yang diberikan oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala kepada hambanya karena prestasi ibadah yang dilaksanakannya. Satu diantaranya adalah ibadah puasa seorang hamba yang dilaksanakan dibulan ramadhan ini, sebab disiang hari dia menahan lapar dan dahaga, sedangkan dimalam hari dia sedikit tidur karena melaksanakan ibadah shalat tarawih dan bangun diakhir malam untuk makan sahur.
Keempat : Puasa sebagai tebusan terhadap dosa
Dalam hal ini Rasulullah bersabda:
“Barang siapa yang berpuasa ramadhan dengan sepenuhnya iman dan kesungguhan, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu (HR. Bukhari dan Muslim)”
Tentunya, dosa yang dimaksud adalah dosa semuanya, baik dosa besar apalagi dosa kecil, baik yang disengaja maupun tidak disengaja, baik yang disadari maupun tidak disadari. Kecuali dosa syirik yang masih tetap dilakukan. Sebab barang siapa yang melakukan dosa syirik sampai terbawa mati, maka Allah mengharamkan baginya untuk masuk syurga. Sebagaimana firman Allah : “Barangsiapa yang telah berbuat syirik, maka akan terhapuslah semua amalan-amalan yang telah dilakukannya, dan dia termasuk orang-orang yang merugi (QS. Azzumar ayat 65)”
Kelima : Disisi Allah bau mulut orang yang berpuasa lebih harum dari minyak kasturi
Dari Abu Hurairah Rasulullah bersabda :
“Demi jiwa Muhammad berada ditangannya, sesungguhnya bau mulut orang yang berpuasa itu lebih disukai oleh Allah daripada minyak kasturi (Hadits riwayat Bukhari dan Muslim)”.
Sungguh besar perhatian Allah kepada orang-orang yang melaksanakan ibadah puasa di bulan ramadhan ini, sampai bau mulutpun diberi penghargaan.
Keenam : Puasa akan mengantarkan kepada kebahagiaan dunia dan akhirat
Kalaulah Allah telah mengampuni dosa orang yang berpuasa, kemudian memberikan syafaat kepadanya, tentulah kebahagiaan dunia dan akhirat akan dapat dicapainya, sebagaimana janji Allah yang disampaikan oleh Rasulullah dalam Hadits riwayat Bukhari dan Muslim : “ Ada dua kegembiraan bagi orang-orang yang berpuasa, yaitu kegembiraan saat berbuka puasa dan kegembiraan saat berjumpa dengan Allah di akhirat kelak”.
Kegembiraan saat berbuka hanya akan dirasakan oleh setiap orang yang berpuasa, apakah dia sebagai seorang hartawan, dimana hidangan makanannya serba ada, juga kebahagiaan ini akan dirasakan oleh seorang miskin papa, sewalaupun hanya berbuka dengan hidangan seadanya.
Di akhirat kelak, bagi penduduk syurga tidak ada kegembiraan yang dapat melebihi kegembiraan berjumpa langsung dengan Allah’ mereka melihat wajah Allah dengan penuh kepuasan, itulah puncak dari kegala kenikmatan.
Wallaahu a’lam
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.
