Dompu, Bimakini.com.- Gubernur NTB, Dr. HM. Zainul Majdi menyoroti aksi demonstrasi yang sering terjadi di Kabupaten Dompu, apalagi merusak aset milik pemerintah dan pada isu yang sama.
“Boleh demo, tapi jangan merusak, karena banyak mudaratnya,” ujar Gubernur saat meninjau kelompok sapi di lingkungan Mada Kimbi Kelurahan Kandai I Kecamatan Dompu, Rabu (8/8).
Diingatkannya, uang untuk membangun itu bukan dari Bupati, tetapi milik pemerintah, sehingga alangkah baiknya dana itu dimanfaatkan untuk kebutuhan masyarakat.
Gubernur mengatakan pemerintah tetap mendorong para pemuda yang ingin berusaha dan mau membangun daerahnya. Seperti yang dilakukan kelompok sapi Kasama Weki. Dari modal awal 30 ekor sapi, namun dalam waktu delapan bulan sudah bertambah menjadi 56 ekor. “Intinya pemerinta tetap mendorong para pemuda yang kreatif untuk maju,” ujarnya.
Kepada kelompok sapi, Gubernur mengharapkan agar membentuk koperasi, sehingga bias berkontribusi dan menyejahterakan anggotanya.
Mengenai biaya pembebasan lahan untuk pembangunan Dam Rababaka senilai Rp25 miliar, dana itu dari Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten. “Pemerintah telah siapkan dana pembebasan lahan 25 miliar,” ujarnya.
Pada kesempatan itu, Bupati dompu, Drs. H. Bambang mengeluhkan ulah calo tanah. Kesepakatan awal harga per hektarenya senilai Rp40 juta, kini sudah naik menjadi Rp80 juta/hectare.
Nah, menanggapi keluhan Bupati Dompu itu, Gubernur menyarankan agar pendekatan kepada masyarakat pemilik lahan lebih dahulu dilakukan. Hal itu karena pembangunan Dam Rababaka itu bukan untuk komersial, tetapi kesejahteraan masyarakat sekitarnya.
Usai meninjau kelompok sapi Kasama Weki, Gubernur menuju Bank Syariah dan Safari Ramadah di Masjid Nurul Wahidah Dusun Nata Desa Lune Kecamatan Pajo. (BE.15)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.
