Kota Bima, Bimakini.com.- Penemuan orok yang menghebohkan warga Kelurahan Mande direaksi oleh Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Bima. Mereka mengutuk tindakan tidak berperikemanusiaan itu.
Ketua PMII Komisariat STKIP Bima, Bunyamin, mengaku miris mendengar kasus itu. Dia menilai degradasi moral generasi muda menjadi penyebab utama perbuatan laknat itu. Tidak mungkin orang yang bermoral tega membunuh manusia, meskipun masih berupa orok.
“Kami mengutuk tindakan tidak manusiawi itu dan berharap Kepolisian segera mengungkap para pelakunya,” tegasnya saat dihubungi di Kelurahan Sadia, Kamis (23/8) siang.
Menurutnya, pergaulan yang semakin bebas di kalangan remaja dan pemuda, terutama pada beberapa wilayah padat kos-kosan menyebabkan tidak ada sekat antara perempuan dan laki-laki, sehingga yang terjadi banyak kemaksiatan. Belum lagi tingkat pengawasan kos yang rendah semakin memudahkan peluang kemaksiatan itu.
Seharusnya, menurut dia, para tokoh agama, tokoh masyarakat dan pemerintah belajar dari sejumlah kasus sebelumnya yang muncul dari rumah kos seperti kasus Narkoba, perselingkuhan, dan perzinahan. Hal itu mengisyaratkan bahwa perlu ada regulasi yang mengatur pengawasan dan pengontrolan terhadap kos-kosan.
“Selama ini regulasi mengenai itu selalu menjadi wacana, tetapi tidak kunjung direalisasikan juga, apakah kita harus menunggu sederet kasus lainnya baru diwujudkan?,” tanyanya.
Pada aspek lain, katanya, penyebab yang harus dijadikan tugas bersama untuk diprioritaskan yakni perbaikan moral. Dia menilai, pembangunan suatu daerah pada aspek fisik dan luar saja tanpa dibarengi pembenahan akhlak dan moral generasi akan menjadi sia-sia dan dengan sendirinya akan hancur.
Untuk itu, tambahnya, pemerintah atau umara harus selalu selalu selaras dan menggandeng ulama untuk menyeimbangkan dua aspek itu. (BE.20)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.
