Connect with us

Ketik yang Anda cari

Opini

Mimpi “Siwe Kariki Aka”

Oleh: Khairudin M. Ali

SEORANG teman datang kepada saya. ”Tolong dengarkan lagu ini,” katanya sambil menyerahkan earphone handphone miliknya kepada saya. Sejenak saya menyimak sebuah lagu yang didendangkan oleh seorang pria. Lagu itu dangdut, dalam bahasa Bima. Rawa Mbojo. ”Bagus sekali, apa sudah direkam dan diproduksi?,” tanya saya. Dia menjawab singkat, ”Belum.”

Sahabat saya itu adalah penyanyi lokal Bima. Namanya Syafrudin. Warga mengenalnya dengan Sevon JB. Dia sudah cukup senior. Dia sudah sering mengisi acara-acara lokal di Bima dan Dompu. Suaranya merdu, kemampuan memainkan alat musik suling juga terbilang belum ada tandingannya di Bima. Bahkan dia cekatan menciptkan lagu-lagu dalam bahasa Bima.

Ada mimpi besar yang belum mampu dia wujudkan. Membuat album solo atau bersama penyanyi lainnya dalam satu album. ”Saya ingin punya album,” katanya suatu saat pada saya.

Saat ini, musisi Bima demikian kreatif dan produktif dalam melahirkan album lagu-lagu daerah Bima. Bahkan Bima TV, stasiun televisi yang saya kelola, memiliki acara khusus yaitu Klip Mbojo. Acara ini berhasil merebut penghargaan dan meraih KPID Awards 2012, dalam kategori acara hiburan televisi terbaik. Di radio Citra, salah satu dari dua radio yang bangun, menyediakan waktu enam jam sehari untuk memutar lagu-lagu Bima. Saya benar-benar memberi apresiasi dan penghargaan buat musisi lokal untuk bisa berkembang di daerahnya.

Ternyata sambutan masyarakat terhadap karya mereka luar biasa. Lagu Bima pun sangat digemari. Demikian pula halnya dengan cara enam jam lagu Bima yang disiarkan Citra FM mendapat perhatian luar biasa.

Namun harus diakui, bahwa karya-karya para musisi Bima, masih ada yang mendatangkan kritik. Bahkan ada yang gusar baik karena klip maupun karena syairnya yang dianggap masih kurang pas. Tetapi bagi saya, inilah ruang ekspresi positif. Soal mutu, bisa sambil jalan. Pasar akan melakukan seleksi, sehingga tidak perlu terlampau gusar jika masih ada hal-hal yang kurang berkenan.

Sejumlah musisi senior pun bukan tidak pernah mempersoalkan hal ini. Mereka cukup gusar karena syair lagu yang dianggap menyimpang dan klip videonya yang kurang senonoh. Dalam beberapa kali diskusi, saya hanya menyarankan kepada mereka agar tidak terlampau reaktif dan pesimis atas keadaan itu.

Berikan mereka pemahaman. Berikan contoh yang baik, berikan mereka motivasi agar bisa melahirkan karya yang terbaik. Terbaik dari sisi kualitas musik, rekaman, juga dari isi syair. Inilah yang kemudian memunculkan motivasi bagi sejumlah musisi senior di Bima untuk juga berkarya, termasuk sahabat Sevon JB.

Lagu-lagu karya Sevon bukan tidak pernah masuk dapur rekaman. Lagu Mbonggi yang dinyanyikan Mega Saumi dengan Mansyur S adalah salah satu contoh. Demikian pula dengan lagu Bunti Bou dan lagu Sampela Tule. Lagu-lagu ini cukup digemari. Demikian pula dengan Karya Aan Sapoetra maupun Zain, serta Ikhsan AD Talu. Lagu-lagu karya Simon Matulesi, Johni Keke, Sri Jumhari serta sejumlah nama lain di deretan musisi Bima, santat disukai. Tetapi belakangan nama mereka sudah mulai tenggelam karena berbagai kesibukan, kecuali Aan dan Zain yang masih produktif.

Karena ingin melahirkan karya yang berkelas itulah, saya kemudian memfasilitasi lahirnya sebuah album baru yang digarap oleh para senior seperti Suhaen, Sevon JB, dan Zul.  Mereka menggandeng dua penyanyi wanita yang belum pernah rekaman yaitu Kus dan Atun. Inilah mimpi mereka yang sudah lama terpendam. Mimpi Siwe Kariki Aka sudah disimpan sejak setahun lalu.

Saat ini sedang proses penggarapan awal yaitu pengambilan vokal yang dilakukan di studio Bima TV. Karena ingin kualitas yang baik, penggarapan musiknya akan dilakukan di Surabaya. Demikian pula dengan arranger dan mixing-nya. Klip  10 lagu dalam album ini akan diserahkan kepada tim Bima TV. Saya berharap mimpi mereka yang saya fasilitasi ini akan menjadi kenyataan, akan menjadi barometer karya yang berkualitas, sehingga mereka bisa menunjukkan pada banyak musisi muda contoh karya yang baik. Kami berharap ini akan menularkan kepada yang musisi muda sehingga kegusaran akan kualitas dan syair yang tidak pas akan sedikit demi sedikit bisa ditidakan.

Ini juga menjadi bagian penting dari tanggungjawab moral saya sebagai pengelola lembaga penyiaran di Kota Bima. Diharapkan dengan terwujud dan rampungnya penggarapan album mimpi  “Siwe Kariki Aka” ini akan memberikan contoh yang baik bagi yang lainnya. Baik dari segi penggarapan klip, proses rekaman, dan pembuatan syair untuk sebuah karya yang baik. Semoga. Bagaimana pendapat Anda? (*)

Pernah dimuat: http://hiburan.kompasiana.com/musik/2012/08/08/mimpi-siwe-kariki-aka/

 

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait

Dari Redaksi

Bolehkah memimpikan sesuatu? Tentu saja boleh, pada hal apa saja. Mimpi itu halal. Mereka yang tidak punya impian justru mesti dipertanyakan, karena hidup tidak...