Bima, Bimakini.com.- Motif kasus pembacokan Jaini Muslih alias Boli (20) pemuda asal Dusun Ompu Ibu Desa Kawinda Nae Kecamatan Tambora Minggu (19/8) mulai terkuak. Korban dibacok BW, pemuda desa Labuhan Kananga karena kesal pada korban yang membuat onar di lokasi rekreasi.
Informasi yang diperoleh dari sejumah warga, korban dan teman-temannya memukul anggota TNI asal Desa Karombo saat berekreasi usai Idul Fitri di Dam Kadindi Kecamatan Pekat Kabupaten Dompu. Saat itu korban dan sejumlah temannya asal desa Kawinda Nae membuat kekacauan usai menenggak minuman keras. Anggota TNI ini datang berekreasi bersama keluarganya dan mengingatkan pelaku agar tidak membuat keributan karena banyak warga yang sedang bersantai bersama keluarga.
Rupanya, teguran ini membuat Boli dan teman-temanya tersinggung. Mereka malah mengeroyok anggota TNI hingga terluka. Mereka juga memukul sejumlah remaja dari desa Labuhan Kananga yang mencoba melerai. Mendengar informasi ada pemukulan warganya, ratusan warga desa Karombo mendatangi lokasi dan mengejar. Karena kalah jumlah, Boli dan teman-temanya memilih kabur dari lokasi. Karena kesal tidak menemukan para pelaku, warga karombo yang marah mencari warga desa Kawinda Nae di lokasi tersebut.
Ketika hendak pulang ke kampungnya, Boli dan teman-temanya sudah dihadang oleh sejumah pemuda Kananga dengan senjata tajam di dekat jembatan. Para pemuda Kananga yang marah membacok Boli dan rekannya yang sedang mengendarai sepeda motor. Boli menjadi korban pembacokan tersebut sehingga dirawat di Puskesmas Tambora.
Kapolsek Tambora IPDA Munir mengaku kasus tersebut masih terus diselidiki dan pelakunya belum ditahan. “Kami sedang menangani kasus ini. Silakan hubungi langsung petugas saya di Tambora. Saya sedang di Polres,” ujarnya melalui telepon seluler, Kamis (23/8).
Sementara itu, Fitramansah (20) warga Desa Kawinda Nae yang sedang makan pada warung menjadi bulan-bulanan warga Karombo. Padahal, Fitrah tidak tahu-menahu kejadian tersebut, apalagi tidak ke lokasi keributan.
Untungnya, ada anggota Kepolisian bernana Agung yang berada di warung tersbut dan mengamankan pelaku dari amukan warga Karombo. Pelaku sempat dipukul dan dihajar. Agung mengamankan korban di rumah warga. Meski sudah dijelaskan bahwa korban tidak terlibat dalam kasus pemukulan anggota TNI, warga Karombo tetap mengejarnya dan hendak menghajarnya.
Karena massa semakin banyak anggota Polisi ini kemudian mengamankan korban hingga ke Polsek Dompu.
Rudi, ayah korban menceritakan, saat itu putranya sedang makan siang di warung Optimis. Jarak warung tersebut dengan lokasi pemukulan anggota TNI sekitar 5 kilometer. Ketika mendengar ada keributan di luar warung, putranya menengok keluar sambil membawa piring nasinya. Rupanya, sejumlah warga Karombo yang sedang mencari anak-anak Kawinda Nae mengenalnya sebagai pemuda Kawinda Nae.
Katanya, tanpa basi-basi puluhan warga langsung mengeroyoknya hingga terjatuh. Anggota Kepolisian yang makan bersama korban langsung mengamaknanya dari amukan warga. “Anak saya tidak tahu kejadian tersebut, Dia menjadi korban salah sasaran,” ujar Rudi.
Orangtua korban kemudian menyusul anaknya ke Polsek Dompu. Anaknya baru bisa pulang ke kampungnya dua hari setelah kejadian. “Anaknya mengalamu luka lebab di muka karena dipukul. Alhamdulillah anak saya selamat,” ujarnya melalui telepon seluler, Kamis (23/8). (BE.14)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.