Kota Bima, Bimakini.com.- Momentum peringatan Nuzulul Quran 1433 Hijriyah merupakan wadah tepat untuk membentuk karakter masyarakat yang memegang teguh Quran sebagai pedoman hidup dan selalu melantunkannya. Selain itu, mengembalikan tradisi yang hilang.
Demikian diungkapkan Wakil Wali (Wawali) Kota Bima, H. A. Rahman, SE, saat peringatan nuzulul Quran tingkat Kecamatan Mpunda yang dipusatkan di Kelurahan Santi, Kamis (9/8) malam.
Peringatan Nuzulul Quran, ingat Rahman, jangan hanya dijadikan seremonial belaka. Namun, ada implemntasi dari kegiatan itu, masyarakat selalu mencintai Quran dengan membaca dan memelajarinya.
Dia mengaku sangat merindukan zaman dulu, karena setiap rumah selalu terdengar lantunan Quran. Berbeda dengan kondisi saat ini. “Kita bisa bedakan puluha tahun yang lalu suara lantunan Quran hampir pada setiap rumah, sekarang kita sudah jarang mendengarnya,” ungkapnya.
Dikatakannya, pemasalahan itu sangat menyedihkan, masyarakat diharapkan bisa mengembalikan tradisi membaca Quran tersebut, apalagi Quran adalah petunjuk menjalani kehidupan. Tradisi itu merupakan karakter masyarakat Bima pada umumnya, namun perkembangan jaman, teknologi, dan arus modernisasi rupanya bisa membuyarkan kebiasaan itu.
Saat ini, katanya, pemerintah telah memrogramkan Pembumian Quran, Magrib Mengaji, dan Pemberantasan Buta Aksara Quran yang harus disukseskan bersama. Jika itu mampu diwujudkan peradaban puluhan tahun lalu bisa dikembalikan dalam rangka membangun masyarakat Kota Bima yang mencintai Quran.
“Saya berharap dengan momentum Nuzulul Quran kita bisa mengembalikan tradisi baca Quran dan menjadikan itu karakter masyarakat Kota Bima,” harapnya. (BE.18)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.
