Bima, Bimakini.com.- Sejumlah warga dan pembeli mendesak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bima agar membenahi dan merelokasi pasar tradisional sore hari di Desa Kananga Kecamatan Bolo. Akibat luas pasar yang terbatas, pembeli dan penjual harus berdesak-desakan dan mengganggu lalulintas.
Penjual di pasar setempat, Siti Hawa, mengatakan, sudah semestinya pemerintah membenahi pasar sore Bolo, karena dari hari ke hari jumlah pengunjung dan penjual semakin banyak, terutama saat Ramadan. Minimal pemerintah harus membangun pasar lantai dua atau merelokasinya. “Bukan saja pembeli sebenarnya yang tidak nyaman, kami juga tidak nyaman karena harus desak-desakan. Jika seperti itu terus, kami juga dirugikan karena kayaknya pembeli malah kabur karena ogah desak-desakan,” katanya.
Dikatakannya, salahsatu solusi sempitnya pasar, pemerintah bisa membangun menjadi lantai dua, misalnya dengan memisah penjual ikan dengan pedagang bakulan jenis sayur dan Sembako lainnya. “Sebenarnya dari dulu kami pengen pemerintah perluas pasar, atau bisa bikin jadi tingkat biar tidak desak-desakan,” katanya.
Hal yang sama juga diharapkan Fitri, pengunjung pasar setempat. Pemerintah harus segera menata pasar kaget di desa Kananga. Apalagi pengunjung pasar sore bukan saja dari Bolo, melainkan dari Kecamatan Soromandi dan Donggo. “Perlu penataan karena kalau dibiarkan begini terus nanti malah semrawut hingga bagian jalan dan mengganggu lalulintas. Solusi terbaiknya dibangun tingkat dua saja, karena kalau diperluas lahan tidak memungkinkan kecuali relokasi,” katanya.
Diakuinya, jumlah pengunjung pasar kaget semakin banyak, terutama saat Ramadan. Lantaran ogah berdesak-desakan, sebagian pengunjung terpaksa mengurungkan niat berbelanja. “Makanya kalau bisa secepatnya ditata, harus ada petugas parkir juga yang ditempat, karena biasanya jalur di sini sering macet. Kemarin tetangga saya malas belanja karena harus desak-desakan,” katanya. (BE.17)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.
