Kota Bima, Bimakini.com.- Selama bulan Ramadan 1433 Hijriyah, puluhan santri baru tahun ajaran 2012/2013 Pondok Pesantren (Ponpes) Darul Furqan Kelurahan Dodu Kecamatan Rasanae Timur, terus dibina kemampuannya membaca Al- Quran. Selain itu, pembinaan ilmu lainnya yang berkaitan dengan peningkatan keimanan dan ketaqwaan (Imtaq).
Pimpinan Ponpes Darul Furqan Kelurahan Dodu, Drs. Musaddad HA. Karim, SH, mengatakan, jumlah santri baru tahun ini meningkat sekitar 100 lebih persen dari tahun sebelumnya. Untuk santri Madrasah Tsanawiah/SMP sebanyak 60 lebih, sedangkan Madrasah Aliyah/SMA sebanyak 79 santri, belum termasuk yang belum datang dari Labuan Bajo.
“Kita targetkan selama bulan Ramadan ini santri yang ada harus bisa membaca Al-Quran dan bisa mengikuti berbagai kegiatan keagamaan di Ponpes Darul Furqan,” ujarnya di Ponpes setempat, Rabu (8/8).
Bagi siswa lama, kata putra pertama almarhum HA. Karim Said, BA, kegiatan itu dapat mencerahkan masyarakat tempat mereka tinggal melalui kegiatan dakwah, antara lain menjadi imam shalat. Mereka bukan hanya menyampaikan misi Ponpes, tetapi syiar agama harus menjadi prioritas untuk diperhatikan selama berada di kampung masing-masing.
Selama bulan Ramadan, kata dia, siswa baru belajar mengaji mulai pukul 08.00 WITA hingga pukul 11.00 WITA, sedangkan untuk masyarakat umum yang belajar Qiraah Sabaah belajar mulai pukul 13.00 WITA hingga pukul 15.00 WITA.
Tidak hanya itu, pembinaan lain seperti belajar kaligrafi, shalawat, marawis, dan tadarrus di malam hari, pembinaan ceramah agama, dan lainnya terus dilakukan. “Kita hidupkan suasan Ramadhan dengan berbagai kegiatan yang bermanfaat,” katanya.
Selama bulan Ramadhan juga, katanya, santri berbuka bersama dan mereka tidak dibebankan biaya makan karena Ponpes Darul Furqan memiliki lahan untuk pertanian seluas 1,5 hektare di Kelurahan Dodu, 1,5 Ha di Desa Roi Kecamatan Palibelo, dan 1,5 ha di Lanci Kabupaten Dompu.
“Belum lama ini kita panen padi, sehingga ketersediaan pangan bagi santri masih cukup. Kecuali makanan tambahan santri bisa membelinya di Koperasi Ponpes (Kopontren) Taawun Darul Furqan,” katanya.
Tidak hanya itu, katanya, santri juga memiliki kegiatan ekstra Shalawatan dan Marawis. Dua kegiatan ekstra ini dapat menghasilkan uang. Bayangkan undangan tidak pernah sepi dari berbagai kegiatan nikah dan khitanan. Sekali tampil jasa marawis dihargai sekitar Rp1,5 juta, sedangkan Shalawatan senilai Rp850 ribu.
Saat ini, katanya, jumlah santri sekitar 500 lebih baik dari siswa SMP/SMA, Salafia Wustha, Paket C, TPQ dan Santri madrasah Diniyah. Dia mengharapkan Ponpes ini mampu menyiapkan siswa yang berkualitas dalam bidang umum maupun dalam bidang agama, sehingga keluar dari Pondok memiliki bekal agama dan keterampilan.
Apalagi, katanya, santri memiliki ternak sapi yang tersebar pada sebagian santri dan yang ditangani di Ponpes. (BE.13)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.