Kota Bima, Bimakini.com.- Rekreasi merayakan Idul Fitri berujung maut bagi dua warga. Mereka adalah Nanang Suryanto (20) warga lingkungan Mande 2 Kelurahan Mande Kecamatan Mpunda Kota Bima dan Taufik (12) remaja asal Desa Runggu Kecamatan Palibelo Kabupaten Bima. Keduanya tewas tenggelam pada Rabu (23/8) saat berekreasi bersama keluarga mereka di pantai Kolo.
Saksi mata yang juga warga Kolo, Mulyadin, menuturkan Anang tewas di laut Kolo sekitar pukul 15.00 WITA saat menaiki sampan bersama seorang rekannya sambil menikmati suasana pantai. Saat di tengah laut, sampan yang mereka tumpangi terbalik karena diterpa ombak.
Keduanya pun, jelas Mulyadin, tercebur dan berusaha untuk menyelamatkan diri. Seorang diantaranya berhasil sampai ke tepi dan selamat karena bisa berenang. Tetapi, Putra pertama dari pasangan Abdul Wahab dan Kartini yang juga mahasiswa semester tiga STISIP Mbojo Bima itu bernasib naas karena tidak bisa berenang.
“Warga yang melihat saat itu langsung bergegas menolong, tetapi karena jarak bibir pantai dengan lokasi tenggelam jauh sehingga korban tidak bisa diselamatkan dan meninggal,” ceritanya melalui telepon seluler, Rabu sore.
Saat dievakuasi, jelasnya, korban yang sudah tidak bernyawa dibawa ke Puskesmas Pembantu (Pustu) Kolo. Saat itu, aparat Kepolisian datang mengidentifikasi korban dan membawanya ke rumah duka di Kelurahan Mande.
Kapolsek Asakota, IPTU Mulyono, SE, yang dihubungi mengaku saat itu juga Kepolisian langsung ke lokasi dan mendapati korban sudah dievakuasi oleh warga dalam keadaan meninggal. Setelah itu, korban langsung diantarkan ke keluarganya.
Pada kasus lain, sekitar pukul 13.00 WITA di pantai Kalaki Kecamatan Palibelo, Taufik (12) remaja asal Desa Runggu Kecamatan Palibelo juga tewas tenggelam saat berenang bersama rekan sebayanya. Korban saat itu tengah bereakreasi bersama keluarganya.
Ibu korban, Suryati, mengaku putranya saat itu sedang mandi menggunakan ban sebagai pelampung untuk membantu berenang. Namun, tiba-tiba ban yang dipeganginya terlepas sehingga remaja yang tidak bisa berenang itu tenggelam. Rekannya yang melihat kejadian tidak mampu menolong. Sat itu keluarga meminta bantuan kepada tim SAR dan warga sekitar.
Azal memang tidak dapat disangkal. Putra tercintanya tidak mampu diselamatkan oleh warga dan tim SAR yang membantu beberapa saat kemudian. Bahkan, keberadaan tubuh remaja yang tenggelam itu sempat dicari sekitar tiga jam lamanya di sekitar perairan itu.
Sekitar pukul 15.00 WITA, katanya, korban ditemukan terapung dalam keadaan sudah menjadi mayat sekitar 250 meter dari bibir pantai. Saat itu korban ditemukan dalam posisi tengkurap dililit tumbuhan lumut pada tubuhnya.
Usai ditemukan, korban sempat dilarikan ke Puskesmas Woha kemudian dibawa ke rumah duka. (BE.20)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.