Kota Bima, Bimakini.com.- Hari Raya Idul Fitri bukan saja diartikan sebagai hari kemenangan bagi umat Islam yang telah beribadah puasa selama sebulan dibarengi intensitas ibadah. Namun, juga merupakan hari kasih-sayangantarsesama. Demikian disampaikan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bima, Drs.H.Taufikuddin Hamy,saat khutbah pada perayaan Idul Fitri 1433 Hijriyah, Minggu (19/8) di halaman kantor Pemerintah Kota Bima.
Dijelaskannya, makna Idul Fitri adalah berbagi, si kaya berbagi dengan si miskin, karena saat perayaan Idul Fitri banyak kaum dhuafa dan fakir miskin yang juga ingin merayakan hari kemenangan itu dengan kegembiraan. Diingatkannya si kaya tidak bisa membiarkan saudaranya si miskin duduk termenung memikirkan nasib kemiskinan yang menimpanya, melainkan merangkulnyadan berbagi.
Dia melihat masih banyak kaum dhuafa dan fakir miskin yang memerlukan pertolongan. Si kaya jangan pernah beranggapan bahwa harta kekayaannya adalah miliknya sendiri, karena ada hak anak yatim. Menyantuni mereka pada hari kemenangan adalah perbuatan mulia dan pahalanya akan dilipatgandakanoleh Allah. “Sangat naif jika sesamaumat Islam membiarkan saudaranya kelaparan di tengah perayaan hari kemenangan ini,” ingatnya.
Dikatakannya pada sisi Allah tidak pernah membedakan manusia, derajat ketakwaanyang membedakannya. Di duniabisa saja seseorang menjadi miliader, namun bukan itu tolok-ukur,melainkan seberapa besar amal yang dilakukan.
Dia juga menyinggungbanyaknya program pemerintah untuk pemerantasan kemiskinan, melalui sosialisasi, lokakarya dan kegiatan seremonial lainnya. Namun,sampai saat ini belum memberikan bukti signifikan. Penguatan Zakat, Infak dan Sedekah (ZIS) adalah salahsatu langkah konkrit untuk memberantas kemiskinan dan persamaan derajat diantara umat Islam.
“Seharusnya si kaya merasa malu masih ada umat Islam yang miskin, oleh karenanya bukan solusi materi yang harus dikerjakan,melainkan dengan bukti nyata,” ungkapnya.
Penguatan ZIS seperti yang diterapkan diTimur Tengah, telah berdampak dan dirasakan oleh masyarakat Indonesia. Badan Wakaf Indonesia (BWI) merupakan bagian dari Badan Wakaf Internasional (BWI) telah menyalurkan hasil wakaf dari Negara Timur Tengah untuk kemaselahatan umat Islam di Indonesia.
Saat ini, katanya,ZIS di Mesir telah mampu memberikan beasiswa S2 gratis bagi mahasiswa Indonesia setiap tahun sebanyak 1.000 orang di kampus Al-Azhar. Jika di Kota Bima mampu menerapkan potensi ZIS,maka hal yang sama bisa dilakukan, namun hal itu perlu dorongan dari pemerintah sehingga kaum duafa dan fakir miskin tidak sedih saat Lebaran.
Dia mengharapkan momentum Idul Fitri sebagai hari kasih-sayangdan berbagai bisa menyadarkan umat Islam agar melakukan gebrakan besar melalui kekuatan ZIS untuk membangun umat sehingga bisa lebih sejahtera. (BE.18)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.