Connect with us

Ketik yang Anda cari

Pendidikan

17 Persen Siswa SMPN 2 Bolo Gagap Membaca

Bima, Bimakini.com.-  Unit Pelaksana Tugas Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olah Raga  (Dikpora) Kecamatan Bolo tidak asal bunyi (Asbun) soal tamatan Sekolah Dasar (SD) yang tidak bisa dan gagap membaca. Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 2 Bolo Kabupaten Bima mengakui 17,43 persen atau sekitar 47 orang dari 279 siswa baru, gagap membaca.

Kepala SMPN 2 Bolo, Sulistya, M.Pd, mengaku data tersebut diketahui saat panitia penerimaan siswa baru menguji kemampuan membaca siswa. Secara umum, kasus tersebut selalu muncul setiap tahun. “Setiap tahun selalu ada siswa tamatan SD yang kami terima yang gagap membaca, padahal idealnya saat melanjutkan ke Sekolah Menengah mereka harus sudah lancar membaca sehingga proses transformasi materi pelajaran bisa maksimal,” katanya di Bolo, Rabu. 
    Menurut pria asal pulau Jawa ini, fenomena siswa yang buta aksara dan gagap membaca merupakan kegagalan Kepala Sekolah dan guru dalam mendidik, kelemahan penerapan sistem dan metode pembelajaran. Padahal, idealnya saat naik ke kelas 3 SD siswa harus sudah bisa membaca. “Kelemahan sekolah dalam mendidik, anak saya yang awalnya dinaikkan ke kelas 3 SD, tidak bisa membaca saya sendiri yang minta dipindahkan diturunkan ke kelas 2 karena belum pantas. Tapi, hingga kini tidak ada guru yang menanyakan mengapa saya lakukan itu,” katanya.
        Dikatakannya, sudah   mestinya guru SD harus menganalisis cara mengajar yang tepat. Siswa yang memiliki kelemahan kemampuan membaca, menulis, dan berhitung harus dikelompokkan. Hal itu penting sehingga tidak menyulitkan saat pembinaan pada tingkat sekolah menengah. 
“Kemampuan membaca sangat penting, karena bagaimana bisa memahami dan menangkap materi pelajaran kalau membaca saja masih payah, karena itu juga pendukung  untuk memelajari cara menulis dan berhitung,” katanya.
      Meskipun banyak siswa kelas 1 SMP yang gagap membaca, Sulistya optimis saat naik ke kelas 2 seluruh siswa sudah lancar membaca. “Sudah jelas siswa yang masih gagap akan kami genjot khusus, sehingga saat mereka naik kelas sudah lancar. Hal yang seperti ini sebenarnya fenomena yang selalu berulang setiap tahun di sekolah ini,” katanya.
       Pembimbing IPS sekolah setempat, Sri Aminaningsih, SE, mengungkapkan, fenomena siswa yang buta aksara dan gagap membaca, bukan hal baru di Kecamatan Bolo, bahkan ada siswa yang level Sekolah Menengah Atas tidak bisa membaca. Hal itu diketahuinya saat menjadi pengawas ujian. “Bukan hal baru, bukan lagi hanya di SD dan SMP, bahkan pada level SMA pun ada siswa yang tidak bisa membaca terutama pada sekolah swasta,” ungkapnya.
       Tidak hanya di Kecamatan Bolo, di wilayah lain pun banyak siswa level sekolah menengah yang gagap membaca dan buta aksara. Hal itu diakui guru SMPN 1 Soromandi Kabupaten Bima, Muhiddin, M.Pd. 
“Rata-rata sebagian siswa baru di sekolah kami gagap membaca, itu diketahui saat proses KBM, dan sepertinya ada  juga yang tidak bisa membaca,” katanya di Bajo.
       Seperti diberitakan sebelumnya, sejumlah pejabat Dinas Dikpora Kabupaten Bima, mengakui SKPD itu tidak pernah mengukur efektivitas anggaran pendidikan terhadap output mutu pendidikan. Secara umum, mestinya dengan banyaknya anggaran pendidikan, memiliki korelasi positif terhadap kualitas siswa. (BE.17)     

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait

Peristiwa

Kota Bima, Bimakini.- Pascabanjir pada sejumlah titik di Kota Bima, kehebohan lain muncul. Ular piton berukuran besar muncul di lapangan Pahlawan Raba, Selasa (28/3)...

Peristiwa

Bima, Bimakini.- Bocah berusia tujuh bulan, Afdal, warga RT 05 Desa Tambe Kecamatan Bolo Kabupaten Bima, tewas. Diduga saat bermain bocah itu kesetrum aliran...

Pemerintahan

Bima, Bimakini.- Camat Bolo, Mardianah, SH, mengajak warga  membudayakan gotong-royong. Itu merupakan  satu di antara visi-misinya memimpin  Bolo. Saat kegiatan gotong-royong di Desa Rato,...

Pendidikan

Kota Bima, Bimakini.- Perlombaan bidang olahraga, Bahasa Indonesia dan Pendidikan Agama Islam antarguru dan antarpelajar tingkat Sekolah Dasar/ sederajat dilaksanakan oleh Unit Pelaksana Teknis...

Berita

Kota Bima, Bimakini.-  Video viral anak SMA yang protes Polantas dengan bahasa Bima, kini makin populer saja. Di fanpage Otosia.com, hingga Kamis pagi, 3...