Bima, Bimeks.-
Areal jagung komposit di Desa Taloko Kecamatan Sanggar, Rabu (5/9), yang ditanam di atas areal seluas 15 hektare (Ha) dipanen. Panen itu dilakukan oleh Kepala Balai Penelitian Tanaman Pangan (BPTP) Provinsi NTB, Dr. Dwi Praptomo Sujadmiko, MS bersama Bupati Bima, H. Ferry Zulkarnain, ST.
Kegiatan itu dalam rangkaian temu lapang petani dan Kepala Dinas di lingkungan Pemkab Bima. Selain itu, serangkaian dengan Bulan Bakti Gotong-Royong di Kecamatan Sanggar.
Kepala BPTP menjelaskan, jagung komposit sama dengan jenis Srikandi Kuning dan Lemuru, merupakan varietas baru yang bisa dijadikan solusi bagi petani di tengah mahalnya harga benih jagung hibrida saat ini. Jagung komposit memiliki keunggulan, antara lain bisa ditanam 2-3 kali dan bisa pada lahan kering.
“Varietas ini cocok untuk dibudidayakan di Bima yang lahannya banyak yang kering,” ujarnya.
Dia berjanji akan terus mengembangkan varietas baru yang memiliki keunggulan dibanding varietas yang sudah dibudidayakan. Varietas yang akan dikembangkan akan disesuaikan dengan kondisi tanah di wilayah yang ingin dikembangkan.
Bupati Bima mengapresiasi upaya yang telah dilakukan BPTP dan mengakui lembaga itu telah banyak memberikan kontribusi bagi pengembangan pertanian, khususnya penemuan varietas baru yang memiliki keunggulan dari sisi cara budidaya dan hasil panen. “BPTP telah banyak berkontribusi dalam kemajuan bidang pertanian di Kabupaten Bima,” ujarnya.
Dia mengharapkan peran cerdas BPTP itu terus dilakukan demi kemajuan pembangunan pertanian dan kemakmuran petani di NTB, khususnya di Kabupaten Bima. (BE.14)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.