Bima, Bimakini.com.- Akhir-akhir ini, sebagian warga Desa Raba Kecamatan Wawo Kabupaten Bima mulai risih, menyusul banyaknya warga yang diduga mengidap penyakit kusta. Apalagi, bakteri penyakit itu diketahuyi dapat menular cepat kepada warga lain. Mereka mengingatkan seharusnya pihak pemerintah, khususnya pihak Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Wawo bertindak cepat mencegah penyakit itu.
Warga Desa Raba yang meminta namanya tidak disebut, mengaku ada belasan orang yang diduga menderita penyakit kusta. Apalagi, ada anak muda yang diduga terserang bakteri kusta dan mengasingkan diri dari pergaulan dengan masyarakat. Bahkan, mengancam warga lain jika melaporkan tentang dirinya.
“Jika penyakit ini dapat diobati, seharusnya ada tindakan cepat dari Dinas Kesehatan untuk proses penyembuhan pasien. Soalnya kita juga kuatir terserang warga lain,” katanya.
Sumber itu berharap ada tindakan nyata dari pemerintah setempat agar berkoordinasi dengan Muspika. Karena selama ini yang terindikasi penyakit kusta hanya di Dusun Lesu, tetapi kini diduga belasan penderita ada pada beberapa RT di Desa Raba. Bahkan, berdekatan dengan rumah anggota DPRD Kabupaten Bima juga diduga ada yang menderita penyakit yang berbahaya itu.
Sumber itu mengaku, berdasarkan data yang dijaring ada enam kasus yang disebabkan oleh bakteri kusta. Empat pasien sudah menyelesaikan masa pengobatannya selama 12 bulan, dua di antaranya masih menjalani pengobatan.
Sebelum bulan puasa, kata sumber itu, ada kegiatan menjaring warga yang diduga menderita kusta. Namun, penyakit itu tidak cukup dengan menduga setelah melihat tanda-tanda yang muncul pada pasien, tetapi perlu diagnosis untuk menentukannya. Selain harus berkonsultasi dengan dokter, juga melibatkan Dinas Kesehatan Kabupaten Bima.
“Kalau dilihat secara kasat mata belum tentu penderita positif kusta, tetapi harus melalui tahapan pemeriksaan. Jadi tidak bisa dikatakan orang itu kusta hanya dengan melihat saja, mungkin pasien itu sedang menderita penyakit lain,” katanya di Puskesmas Wawo, Kamis (13/9).
Kepala Puskesmas Wawo, Masturudin, S.KM, membenarkan apa yang dikatakan petugas lapangan. Bahkan, sebelum bulan Ramadan petugas Puskesmas Wawo telah menjaring yang diduga menderita kusta hingga 70 orang, tetapi belum ada penambahan jumlah penderita positif kusta. Kecuali enam pasien yang sedang dan telah selesai melaksanakan pengobatan gratis.
“Jika ada tambahan dugaan indikasi penyakit kusta kita akan menjaring kembali di lapangan,” ujarnya saat rapat koordinasi desa (Rakordes) kesehatan di aula Desa Maria, Kamis (13/9). (BE.13)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.
