Connect with us

Ketik yang Anda cari

Peristiwa

Dampak Gudang Semen di Tanjung Dikeluhkan Warga

Kota Bima, Bimeks.-

Warga Kelurahan Tanjung Kecamatan Rasanae Barat Kota Bima mengeluhkan dampak dari aktivitas bongkar-muat sejumlah gudang semen di sepanjang jalan Martadinata. Debu semen sisa bongkar-muat itu mengganggu kenyamanan dan kesehatan warga, terutama sekitar gudang semen.

Warga Kelurahan Tanjung, Jhon Hasan, mengatakan, selama ini warga seringkali sakit, terutama batuk dan sesak nafas dan diduga akibat debu semen dari kegiatan bongkar-muat di pergudangan sekitar pemukiman warga. Tidak saja sesak nafas dan batuk, warga juga sering mengeluhkan sakit pada bagian mata.

“Debu semen sisa bongkar-muat pasti berterbangan menimbulkan polusi udara dan hal itu sudah lama terjadi,” ujarnya kepada sejumlah wartawan di kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Bima, Senin (3/9) lalu.

Katanya, masalah keberadaan pergudangan semen di sekitar pemukiman warga, sebenarnya sudah sering disampaikan kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Bima. Namun, hingga kini belum ada sikap yang diambil pemerintah, sehingga terkesan membiarkan begitu saja.

Oleh karena itu, Hasan mengatakan warga yang tergabung dalam Forum Peduli Lingkungan Masyarakat (FPLM) Kelurahan Tanjung telah mengirim surat resmi kepada Pemkot Bima dan DPRD Kota Bima  agar meninjau keberadaan pergudangan tersebut. Dia mengharapkan agar laporan itu segera  ditindaklanjuti dengan pembongkaran.

Dalam surat tersebut, lanjut Hasan, FPLM meminta gudang-gudang, khususnya yang berkaitan dengan semen, segera dipindahkan dari lokasi sekarang karena sudah menganggu dan meresahkan warga. Apalagi, selain tidak memiliki izin, keberadaan gudang-gudang tersebut juga disinyalir tidak dilengkapi dokumen lingkungan hidup.

Menanggapi hal itu, Ketua Komisi B DPRD Kota Bima, Ahmad Gani, SH, mengaku, bersama anggota lain sudah langsung meninjau lokasi, menyusul keluhan yang disampaikan warga Tanjung. Dalam waktu tidak lama, DPRD  Kota Bima akan bertemu pihak eksekutif dan pihak perusahaan untuk mencari solusi dari kondisi tersebut.

Berkaitan dugaan warga bahwa keberadaan sejumlah gudang itu tidak berizin, katanya, jika memang warga sekitar merasa terganggu akibat banyak dampak yang ditimbulkan maka, solusinya yakni menutupnya saja.

Kepala Cabang PT Gamala Distributor Semen Bosowa Bima, salahsatu pengelola gudang semen di Tanjung,  Abdurrahman,  menanggapi positif keluhan warga. Dampak yang ditimbulkan, diakuinya memang ada sebagai sebab-akibatnya.

“Namun, masyarakat juga tahu jika gudang sudah lebih dulu ada daripada pemukiman warga di sekitarnya,” katanya melalui telepon seluler, Selasa (4/9).

Pemindahan gudang pun, lanjut Abdurrahman, bukan hal yang mudah, seperti memindahkan rumah, karena segala aspek mesti dipertimbangkan, seperti lokasi, pembangunan gedung, dan membutuhkan waktu lama untuk mengurus segala sesuatunya. (BE.20)

 

Kota Bima, Bimeks.-

     Banyak hal yang diinginkan masyarakat terhadap calon Wali Kota Bima periode tahun 2013-2018 mendatang. Nah, bagaimana kriteria calon Wali Kota dari sudut pandang beberapa akademisi? Ini dia pengakuan mereka.

    Akademisi Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (STISIP) Bima, Muhammad Irfan, M.Si, mengatakan calon Wali Kota Bima harus  memiliki komitmen satu kata dengan perbuatan, karena banyak Kepala Daerah pada beberapa daerah yang hanya pandai berteori dan mengumbar janji, namun tidak pernah mampu memenuhi janjinya. Tipikal semacam itu sebaiknya dihindari, karena berdampak pada rasa sakitnya masyarakat.

    Dikatakannya, calon Wali Kota harus tegas terhadap ucapannya dan tidak pernah mengingkarinya. Seperti dalam penerapan aturan yang tidak hanya ditaati oleh jajarannya dan masyarakat saja, namun juga oleh Wali Kota sendiri. Selain itu, pelayanan publik mesti maksimal agar masyarakat menganggapnya transparan. “Kalau hanya mengumbar janji semata dan tidak mampu merealisasikannya, sebaiknya jangan dipilih. Kita bisa melihat hal itu terhadap kepribadian calon, kalau demikian sama dengan menyakiti masyarakat,” ujarnya Selasa (4/9) saat dihubungi melalui telepon seluler soal kriteria pemimpin pada suksesi mendatang.

     Selain itu, katanya, calon Wali Kota juga harus memiliki kepribadian yang amanah dan adil, menempatkan jajarannya sesuai dengan kemampuan dan disiplin keilmuan. Hasrat mencalonkan diri menjadi Wali Kota  adalah untuk memajukan pembangunan dan kesejahteraan rakyat, bukan untuk mencari keutungan semata. “Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang bisa memajukan daerahnya, merakyat dan tidak pandang bulu,” katanya.

      Akademisi Sekolah Tinggi Agama Islam Muhamadiyah (STAIM) Bima, Ilham, MPd.I mengatakan salahsatu kriteria penting bagi calon Wali Kota adalah keimanan dan ketaqwaannya mantap. Bukan hanya di mulut untuk mencari popularitas atau hanya sekadar ingin dipuji saja, namun diimplementasikan dalam perbuatannya.

 Ilham menginginkan ada pemimpin tidak hanya untuk Kota Bima, namun juga untuk daerah lain seperti cara kepemimpinan khalifah Abubakar dan Umar bin Khatab yang setiap saat selalu ada untuk rakyatnya. Kedua pemimpin besar itu merelakan seluruh waktunya untuk rakyat, memikirkan penderitaan rakyat, tidak pernah tidur lantaran rakyatnya merasa risau, tidak pernah melibatkan keluargannya dalam urusan pemerintahan dan mengedepankan aturan dalam pengambilan kebijakan.

Dia menilaidari sekian banyak kriteria yang dimiliki khalifah tersebut, belum dijumpainya salahsatu pemimpin yang mencoba menerapkannya. “Kalau beberapa cara kepemimpinan khalifah diterapkan, saya yakin tidak satu pun rakyat yang sengsara dan rakyat merasa bangga dengan pemimpin yang demikian,” ungkapnya.

      Akademisi Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Bima, Drs. Nehru, M.Pd, mengharapkan calon Wali Kota Bima ke depan bisa membawa dunia pendidikan ke arah yang lebih maju dari pendidikan di wilayah Indonesia bagian Barat.

       Dia meminta agar rakyat bisa memilih pemimpin untuk kepentingan bersama bukan untuk kepentingan pribadi maupun golongan. (BE.18)

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.
Advertisement

Berita Terkait

Hukum & Kriminal

Kota Bima, Bimakini.- Tim TPTGR Kota Bima memutuskan keberadaan gudang semen milik PT Dirja Sumber Mas  di jalan lintas Ule-Kolo tidak sesuai peruntukannya. Sehingga...

Peristiwa

Bima, Bimakini.- Kasus dugaan penganiayaan terjadi di persimpangan Desa Talabiu Kecamatan Woha Kabupaten Bima, Senin (27/3) sekira pukul 18.30 WITA.  Oknum anggota Kepolisian Sektor...

Pendidikan

Bima, Bimakini.com.- Selain bertugas mengatur lalulintas, Sat Lantas Polres Bima juga peduli  terhadap  kegiatan lainnya. Seperti saat ini,  dalam kegiatan Polisi Peduli Pelajar. Mereka...

Hukum & Kriminal

Bima, Bimakini.com.- Aksi pemalangan sekolah kembali terjadi. Kali ini menimpa  Sekolah Dasar Negeri (SDN) Inpres Palisondo Desa Sondosia, Kecamatan Bolo. Aksi itu diduga dilakukan Bahrudin ...

Hukum & Kriminal

Bima, Bimakini.com.- Warga RT 01 Dusun Pali Desa Donggobolo Kecamatan Woha Kabupaten Bima, Selasa siang, mendadak heboh.  Ibu rumah- tangga desa setempat, Aisyah, diberi...