Kota Bima, Bimakini.com.- Dinas Kesehatan (Dikes) Kota Bima mengaku telah mengirimkan contoh (sample) nasi bungkus yang diduga menjadi penyebab keracunan belasan panitia dan mahasiswa STKIP Bima, dua hari lalu, ke Balai Pusat Obat-obatan dan Makanan (BPOM) Mataram. Hal itu disampaikan Kepala Dikes, dr. H. Bahtiar saat dikonfrimasi wartawan Selasa (18/9).
Katanya, sample makanan itu telah dikirim sejak Senin lalu dan akan diteliti oleh BPOM untuk mengetahui kandungan dalam nasi tersebut. Hingga kini, Dikes masih menunggu hasil uji laboratorarium itu.
“Kami belum menerima konfirmasi kembali hasil tes nasi bungkus yang diduga sebagai penyebab keracunan mahasiswa kemarin,” ujarnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, belasan panitia dan mahasiswa baru Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Bima, Minggu (16/9) sore lalu, dilarikan ke RSUD Bima karena diduga menjadi korban keracunan setelah mengonsumsi nasi bungkus saat berlangsung kegiatan Orientasi Pengenalan Kampus (OSPEK) pada hari terakhir.
Ketua Panitia, Aidin, menceritakan pada lima hari sebelumnya selama OSPEK belum ada masalah dan keluhan soal konsumsi. Namun, pada hari terakhir sekitar pukul 15.00 WITA sejumlah panitia merasa pusing, mual disertai muntah-muntah.
Keluhan itu dirasakan katanya, setelah beberapa jam mengonsumsi nasi yang dibuat sendiri oleh panitia.
Melihat kondisi rekan-rekannya yang mual dan muntah akhirnya memutuskan untuk membawanya ke RSUD Bima. “Selama lima hari sebelumnya baik-baik saja hanya hari keenam ini saja yang bermasalah,” jelasnya di RSUD Bima. (BE.20)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.
