Kota Bima, Bimakini.com.- Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskoperindag) Kota Bima mengisyarakat akan melunak jika pembangunan stan lapak di lapangan Pahlawan Raba tetap diprotes warga. Pemerintah menyiapkan sejumlah alternatif lain, satu di antaranya menggeser lokasi bagi Pedagang Kaki Lima (PKL) tersebut.
Kepala Diskoperindag Kota Bima, Drs. M. Farid, M.Si yang dihubungi mengatakan sesuai yang diisyaratkan Wali Kota Bima, HM. Qurais, secara umum pemerintah mengingingkan penyelesaian hal terbaik dari persoalan itu. Nanti setelah lapak itu diresmikan, jika tetap tetap diprotes masyarakat atau tidak efektif bagi pedagang, bisa saja seluruh stan digeser ke Timur atau digeser ke lokasi lain yang strategis.
“Keinginan kami juga ingin solusi terbaik, kami (pemerintah) juga tidak menginginkan benturan dengan masyarakat, sehingga nanti akan kami evaluasi,” katanya kepada Bimakini.com di Diskoperindag, Kamis.
Farid menjelaskan, langkah pemerintah membangun stan itu didasari upaya mendongkrak ekonomi mikro rakyat, khususnya PKL tanpa mengabaikan estetika dan fungsi lapangan. Pembangunan dan 58 penataan stan itu menghabiskan anggaran Rp300 juta lebih dari Kementerian Koperasi dan UKM. “Orang Pusat sangat tertarik dengan penataan PKL dan Kota Bima merupakan salahsatu dari sedikit daerah yang mendapat anggaran itu. Bahkan, orang Kementerian sudah langsung melihat sendiri lokasi dan dinyatakan strategis karena juga dekat dengan jalur protokol,” katanya.
Dikatakan mantan Kabag Ekonomi Setda Kota Bima ini, masyarakat sebenarnya tidak perlu risau dengan estika dan fungsi lapangan Pahlawan, sebab pemerintah pun pasti tidak menginginkan kesemrawutan atau mengganggu keindahan Kota. Apalagi, bukan saja Diskoperindag yang menata lokasi itu, ada SKPD lain seperti Dinas Pekerjaan Umum dan Dinas Tata Kota.
Selain itu, keberadaan dan akses PKL sangat diperlukan bagi keluarga pasien dan pengunjung Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bima. “Niat kami menata adalah agar tidak kumuh, bukan sebaliknya,” katanya.
Jika penataan dan pemberdayaan pedagang melalui penyediaan lapak representatif di lapangan Pahlawan, Diskoperindag Kota Bima bisa mengajukan program yang sama, penataan dan pengembangan stan PKL di perbatasan Kota dengan Kabupaten Bima dan di belakang Paruga Nae kepada Kementerian Koperasi dan UKM. “Dari hasil kegiatan perdagangan di lapangan Pahlawan, bayangkan PKL sudah bisa naik haji, membeli mobil dan menata kehidupan yang lebih baik. Nah, kami ingin dorong itu sehingga lapak di sana disiapkan yang rapi tanpa mengabaikan estetika,” katanya. (BE.17)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.