Connect with us

Ketik yang Anda cari

Pendidikan

Duh, Banyak Tamatan SD tidak bisa Membaca

Bima, Bimakini.com.- Alokasi anggaran pendidikan yang banyak melalui beasiswa miskin dan bantuan operasional sekolah (BOS) belum sepenuhnya efektif. Buktinya, di Kecamatan Bolo Kabupaten Bima, banyak tamatan Sekolah Dasar (SD) belum bisa membaca. Hal itu diakui Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Dikpora Bolo, Suaidin, M.Pd.

Diakuinya, hampir rata-rata setiap SD dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kecamatan Bolo, selalu ada saja siswa yang tidak bisa menjawab. Hal itu diketahui setelah mengecek dan mengamati sendiri kondisi di lapangan. Namun, persentase jumlah siswa belum bisa membaca belum diketahui karena belum dikalkulasikan.

“Secara umum banyak siswa tamatan SD yang belum bisa membaca yang kami temukan, hampir di setiap sekolah selalu ada saja yang belum bisa membaca, terutama yang kurang lancar atau gagap membaca,” katanya di Bolo, kemarin.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Dikatakannya, kondisi itu aneh dan tidak seimbang dengan alokasi anggaran pendidikan yang dialirkan pemerintah. Jika dibandingkan saat sebelum anggaran pendukung seperti BOS dan BSM digulirkan kualitas siswa justru bagus, berbeda dengan kondisi sekarang ini, sejumlah sekolah terutama siswa justru manja.

“Bisa dibayangkan dulu tidak ada biaya, tapi rata-rata siswa bisa membaca, sekarang ada biaya, BOS dan BSM justru menurun, malah memanjakkan sekolah dan siswa,” katanya.

    Menurut Suaidin, karut-marut persoalan pendidikan tersebut tidak terlepas lemahnya peran pengawas dan Kepala SD di wilayah setempat. Menyusul hal tersebut, UPT Dinas Dikpora Kecamatan Bolo akan mengevaluasi kinerja Kasek. “Sebelumnya kami sudah sampaikan  peringatan kepada Kasek,  yang jelas fakta itu menjadi bahan evaluasi  terhadap Kasek, nanti job-nya bisa kami tarik. Program kami sekarang ini menuntaskan jumlah tamatan SD  yang tidak membaca,” katanya. 

    Menyoal temuan atau hasil Inspektorat, diakuinya, sudah langsung dibenahi, dugaan kebocoran selama ini karena kesalahan administrasi sekolah dalam menyampaikan laporan administrasi. Contohnya, beberapa sekolah tidak melaporkan grafik perubahan jumlah siswa.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

“Misalnya jumlah siswa penerima BOS atau BSM ada yang keluar atau meninggal tapi belum dilaporkan sekolah, sehingga ada kelebihan anggaran yang mereka terima. Hal itu semua sudah kami tekankan kepada sekolah agar dibenahi,” katanya.

    Diakuinya, belum lama ini UPT Dinas Dikpora Kecamatan Bolo sudah mengembalikan kelebihan anggaran pemberian makanan tambahan anak sekolah (PMTAS) kepada pemerintah sebesar Rp400 juta lebih. “Kelebihan itu sudah kami kembalikan, tidak tahu kecamatan lain mungkin sudah ada juga yang mengembalikan,” pungkasnya. (BE.17)

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait

Hukum & Kriminal

Kota Bima, Bimakini.-  Naas menimpa siswa SDN 14 Kota Bima, Naisya Astriani  (8). Warga RT 09 RW 03 Kelurahan Lewirato ini tewas tenggelam saat...

Pemerintahan

Dompu, Bimakini.com.- Putarnya nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sosial dan kebangsaan, berpotensi menimbulkan disharmoni. Bahkan pancasila yang mengandung nilai-nilai luhur agama dan budaya lokal bangsa...

Ekonomi

Bima, Bimakini.com.- Pengadaan  bibit   kedelai  bagi  petani untuk Musim Kemarau (MK) I tahun 2016 beberapa waktu lalu yang dilakukan  sejumlah penangkar,  bukan sepenuhnya kesalahan...

Pemerintahan

Bima, Bimakini.com.-      Pemerintah Kabupaten Bima sudah menerapkan lima hari kerja sejak sebulan terakhir. Pemantauan terhadap kepatuhan Satuan Kerja Perangkat daerah dan Unit Pelaksana ...

Hukum & Kriminal

Kota Bima, Bimakini.com.- Anggota Kompi Sub-Den 1 Detasemen A Brimob Bima, Brigadir E, kembali diduga ditembak orang tidak dikenal. Sebelumnya kasus yang sama terjadi...