Connect with us

Ketik yang Anda cari

Pemerintahan

Efektivitas Program Dinsosnaker Diklaim Maksimal

 

Kota Bima, Bimakini.com.-   Dinas Sosial dan Tenaga Kerja (Dinsosnaker) Kota Bima mengelaim efektivitas sejumlah programnya, seperti upaya penanggulangan kemiskinan melalui dana sosial dan pelatihan keterampilan kerja, mencapai hingga 60 persen.

Kepala Dinsosnaker Kota Bima, Drs. Muhtar, MH, menyatakan, tingkat keberhasilan dana sosial seperti program keserasian sosial bagi wilayah rawan konflik mencapai 100 persen. Tahun 2012, program tersebut diperoleh 4 kelurahan masing-masing Oi Fo,o, Lelamase, Dodu, dan Lampe. 
“Kalau keberhasilan program keserasian sosial dari Kementerian Sosial, bisa kami pastikan 100 persen. Masing-masing kelompok bisa memanfaatkan dana itu sesuai program yang mereka ingin laksanakan seperti pembuatan WC dan lain-lain,” katanya di Dinsosnaker, kemarin.
    Namun, mantan PLT Kepala BKD Kota Bima ini tidak menyebutkan indikator penilaian keberhasilan program tersebut. Efektivitas sejumlah program lain, seperti pelatihan keterampilan kerja dan program bantuan sosial melalui budidaya ikan laut bagi masyarakat pesisir, dan pengembangan batu bata dan kola ikan bagi masyarakat, juga diklaim mencapai 50-60 persen. 
“Program yang kami kembangkan dari Kementrian program bantuan kambing untuk kelompok masyarakat seperti di Kelurahan Mande, Oi Fo’o, dan Nitu, masing-masing kelompok yang terdiri dari 10 orang mendapat satu  kandang,” ungkapnya.
    Disebutkannya, sebagai bentuk upaya memberdayakan masyarakat, Dinsosnaker menggagas pelatihan tenun khas Bima bagi 30 orang melalui pemanfaatan Teknologi Tepat Guna (TTG) yang danai dari APBD. Selain itu pelatihan pembuatan makanan. 
“Belum lama ini juga kami memberikan bantuan operasional bagi Karang Taruna untuk 38 kelurahan, masing-masing mendapat 5 juta. Untuk KUBE FM (fakir miskin) tahun kemarin ada 25 kelompok. Tingkat keberhasilannya mencapai 60 persen,” katanya.
    Muhtar mengatakan, indikator efektivitas khusus dana KUBE FM bisa dilihat tingkat pengembalian oleh masyarakat. Hanya saja selama ini memang ada pola pikir negatif yang terbentuk dalam masyarakat yang menganggap dana bergulir itu tidak mesti di kembalikan. “Ada pola pikir dalam masyarakat, mereka menganggap tidak perlu dikembalikan karena itu uang pemerintah. Padahal, kalau dikembalikan dan digulirkan kepada yang lain bisa mendorong pemberdayaan bagi masyarakat lain,” katanya. (BE.17)

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait

Peristiwa

Kota Bima, Bimakini.-  Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Kelurahan Penaraga Kota Bima, Fifi Adrianti, akhirnya berhasil ditemukan oleh petugas Kedutaan Besar Republik Indonesia  (KBRI) di...

Peristiwa

Kota Bima, Bimakini.-  Dua alumni International Visitor Leadership Program (IVLP) berkunjung ke redaksi Bima TV. Keduanya adalah Sari Noviana dan Subhan Yusuf. Dua orang...

Politik

Bima, Bimakini.com.- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bima menilai penayangan dan penyiaran debat terbuka pasangan calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Bima digelar di...

Pendidikan

Kota Bima,Bimakini.com.- Dana tunjangan sertifikasi beberapa guru SDN O3 Kota Bima diduga dipotong. Dari sekitar sembilan guru pada SDN yang beralamat di Jatiwangi Kecamatan...

Pendidikan

Bima, Bimakini.com.- Jelang pelaksanaan Ujian Nasional (UN) setingkat SMP dan MTS awal bulan mei mendatang, diakui pejabat Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (dikpora) Kabupaten...