Kota Bima, Bimakini.com.- Bagaimana pengakuan warga yang pertamakali melihat musibah itu? Menurut warga, Fahri, awalnya sumber api masih kelihatan kecil di atas lantai tiga saat kebetulan melintas di depan lokasi itu. Api cepat membesar setelah terdengar sesuatu meledak yang diperkirakannya bunyi mesin AC yang terbakar.
Setelah itu, api semakin berkobar seketika dan mengeluarkan asap tebal. Setelah itu, warga berdatangan dan suasana di sekitar pun ramai.
Pantauan Bimakini.com di lokasi, mobil pemadam kebakaran yang dikerahkan untuk menjinakkan api awalnya tiga unit, satu unit masuk melalui Bank BNI di belakang Hokky Mart, satu unit lagi masuk dari samping kediaman Bupati Bima. Satu lagi berusaha memadamkan api di depan Hokky Mart.
Namun, bukannya padam api justru semakin membesar saat itu melawan semprotan air.
Kobaran api cepat merambat dan menjalar ke lantai dua, karena banyaknya barang yang mudah terbakar, seperti plastik dan mika. Apalagi, pada lantai dua barang jualan adalah perlengkapan bayi.
Dua unit mobil kebakaran lainnya akhirnya segera datang membantu ditambah dua unit mobil tangki air PDAM serta satu unit mobil Water Canon Polres Bima Kota.
Namun, petugas pemadam masih saja kesulitan memadamkan api, karena semprotan air kurang menjangkau titik api yang berada di dalam ruangan lantai tiga. Kerumuman warga yang menyaksikan peristiwa itu juga sempat menghambat keluar-masuk mobil pemadam.
Api baru dapat dijinakkan satu jam lebih kemudian, yakni sekitar pukul 24.00 WITA setelah “dikeroyok” mobil pemadam dibantu mobil Water Canon dari berbagai arah. Hampir semua isi swalayan ludes terbakar, kecuali sebagian pada lantai dasar yang tidak semuanya tersambar api.
Kapolres Bima Kota, AKBP Kumbul KS, S.IK, SH, yang ikut ke lokasi mengaku belum mengetahui pasti penyebab kebakaran, karena masih dalam penyelidikan. Katanya, kerugian ditaksir mencapai Rp1 miliar rupiah, karena banyak barang yang terbakar.
Selain Kapolres, Dandim 1608, Letkol (Inf) Tommi Fery dan Wakil Wali Kota Bima, H. A. Rahman, SE, terlihat di lokasi memantau kebakaran. (BE.20)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.