Kota Bima, Bimakini.com.-
Protes terhadap film “Innocence of Muslims” terus bergaung di Kota Bima. Jumat (21/9) pagi giliran Forum Bersama Umat Islam (FBUI) Bima menyuarakan kecaman terhadap film yang dinilai menghina Islam dan menista Nabi Muhammad SAW itu. Hingga usai, suasana aksi berlangsung tertib.
FBUI adalah gabungan Ormas GP Ansor, PMII, IMM, HMI, KAMMI, FPI, Brigade Masjid, Pengurus dan Santri Pondok Pesantren Al- Ikhwan Salama dan Ponpes Darul Hikmah Soncolela. Dalam pernyataan sikapnya, mereka mengutuk keras dan berharap pembuat film Nakoula Basseley Nakoula atau Sam Bacile dihukum mati.
Ketua GP Ansor Kota Bima, Dzul Amirul Haq, mengatakan penayangan film itu harus dikutuk karena menghina kehormatan Islam. Citra Muhammad SAW sebagai suri teladan adalah kebanggaan umat Islam di seluruh dunia, bahkan menjadi panutan dari setiap tokoh dunia yang mencintai perdamaian.
“Ini adalah skenario besar untuk memrovokasi umat Islam pasca huru-hara politik di Timur Tengah dan Afrika. Amerika telah diciderai oleh perilaku gila warganya sendiri yang begitu antipasti terhadap Islam,” ujarnya.
Namun, sejauh ini umat Islam harus tetap tenang dan tidak memberi reaksi yang berlebih-lebihan. Apalagi sampai mengambil langkah sendiri-sendiri. Pada prinsipnya, jangan sampai usaha umat Islam menegakkan kebenaran, memberantas kemungkaran, justru melahirkan persoalan baru yang jauh lebih ruwet untuk diselesaikan.
“Tidak perlu ada rencana-rencana sweeping warga Negara asing yang hendak datang ke Bima, itu sama halnya dengan mengganggu stabilitas daerah dan menambah runyam iklim investasi yang hendak kita sehatkan,” jelasnya.
Dia juag mengingatkan agar umat Islam tidak ikut-ikutan emosi yang salah tempat, minsalnya menyegel beberapa tempat yang dinilai sebagai kepanjangan tangan Negara lain. Umat Islam harus menjaga apapun di daerah ini dengan menggelar aksi damai, simpatik dan menunjukkan pada dunia bahwa di daerah kecil seperti ini pun, ghirah untuk membela kehormatan Rasulullah dan Agama tidak akan pernah pudar.
Menurutnya, kasus ini adalah cobaan dan pukulan berat bagi kaum Muslim se-dunia, melalui peristiwa ini pun umat Islam dituntut kembali menyiarkan pesan-pesan dakwah mencintai Rasulullah. “Melalui majelis-majelis shalawat, menghidupkan kembali syiar bacaan Barzanji yang menceritakan riwayat hidup Rasulullah, dan membacakan qunut nazilah di waktu-waktu tertentu,” ingatnya.
Dalam aksi itu massa menyerahkan rekomendasi yang berisi pernyataan sikap bersama FBUI dan saat itu diterima Wali Kota Bima, HM. Qurais. “Saya berharap pembuat film yang menghina Nabi itu akan dilaknat oleh Allah, InsyaAllah rekomendasi ini akan saya bawa langsung ke Jakarta,” ujar Wali Kota Bima saat menerima rekomendasi dari H. Syafrudin perwakilan dari Ponpes Al-Ikhwan.
Usai menyampaikan orasi, Pimpinan Ponpes Al Ikhwan, yang juga mantan Bupati Bima, Drs. H. Zainul Arifin memimpin doa bersama agar umat Islam selalu diberikan ketabahan menghadapi ujian itu. (BE.20)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.
