Connect with us

Ketik yang Anda cari

Dari Redaksi

File Porno Pelajar

Ada yang mengusik saat razia yang dilakukan oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Sat Pol PP) Kota Bima pada Rabu (29/8) lalu. Dua pelajar berseragam sekolah yang berkeliaran di Danatraha pada saat jam pelajaran diciduk. Alur waktu yang bergulir menunjukkan pukul sekitar pukul 10.00 WITA. Mereka adalah satu pelajar Sekolah Menengah Atas dan satu pelajar Sekolah Menengah Pertama.

Soal pencidukan di puncak bukit Danatraha dan lokasi lainnya sudah biasa. Sisi yang sebenarnya juga sudah kerap terjadi, namun tetap memiliki sensivitas tinggi adalah koleksi film porno pada telepon seluler mereka. Dalam jumlah yang relatif banyak. Bisa dibayangkan bagaimana variasi acting para pelaku video mesum itu. Apakah para pelajar tidak tergoda atau terusik dalam kesehariannya di sekolah dan rumah? Pastinya ya, karena masa remaja itu penuh gejolak.

Kasus ini mesti segera menjadi fokus perhatian jajaran pendidikan. Para remaja tidak boleh dibiarkan larut dalam imajinasi cabul yang bisa merusak masa depan mereka. Mereka adalah bahan baku penting bagi masa depan dan ketahanan mental religiusnya mesti dijaga.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Dalam hari-hari ke depan, mesti ada gebrakan untuk mengekang ruang gerak remaja mengonsumsi sesuatu yang belum saatnya diintip. Razia setiap hari di sekolah dan dilakukan bergilir oleh guru, merupakan satu di antara langkah yang bisa dilakukan untuk upaya antisipatif. Pembinaan keimanan dan ketaqwaan yang selama ini menjadi trend sekolah mesti dilanjutkan dengan level pengawasan memadai. Tanpa itu, para pelajar kita bisa kehilangan kendali. Sangat mungkin pelajar menikmati ‘pergulatan nafsu liar’ pada layar telepon selulernya saat guru mengajar.

 Keluarga kita harapkan menjadi benteng lain yang bisa menahan gempuran hasrat rasa keingintahuan pelajar terhadap seksualitas. Mengecek barang-barang mereka di rumah adalah langkah yang mendesak dilakukan. Dampak koleksi file flim porno bagi pelajar sudah banyak terungkap. Kita tidak ingin kehilangan aset masa depan bagi daerah dan bangsa ini.

Lebih dari itu, pihak sekolah dan Dinas Dikpora selayaknya memahami kasus ini sebagai tamparan keras yang menohok di ruang publik. Pascakejadian itu, kita mengharapkan ada gebrakan baru untuk mengimbangi agresivitas pelajar yang terkadang keluar lintasan norma dan bermain di wilayah cabul. (*)

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait

Hukum & Kriminal

Bima, Bimakini.- Tahapan Pilkada serentak Tahun 2020 saat ini melaksanakan rekapitulasi suara di tingkat KPU. Namun sebelumnya, pada hitungan cepat yang dilakukan oleh berbagai...

Pendidikan

Kota Bima, Bimakini.- Tiga siswa terlibat aksi tawuran beruntun beberapa hari terakhir  diamankan oleh anggota Tim Patmor  di belakang jalan antara SMAN 2 dan...

Hukum & Kriminal

Bima, Bimakini. – Menanggapi video viral pelajar yang berdebat dengan anggota Sat Lantas saat ditilang, Kasat Lantas Polres Bima Kabupaten, IPTU Caka Gde Putu,...

Berita

Kota Bima, Bimakini.-  Video viral anak SMA yang protes Polantas dengan bahasa Bima, kini makin populer saja. Di fanpage Otosia.com, hingga Kamis pagi, 3...

Pendidikan

Bima, Bimakini.- Beberapa siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN)   terlibat tawuran di persimpangan  Tente Kecamatan Woha, Rabu (27/09) siang. Siswa yang  masih memakai  seragam...